Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Bencana Hidrometeorologi Kembali Landa Kota Sukabumi

Benny Bastiandy
09/9/2022 17:21
Bencana Hidrometeorologi Kembali Landa Kota Sukabumi
Ilustrasi(Medcom)

TINGGINYA curah hujan menimbulkan bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (9/9). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, hingga pukul 13.30 WIB terdapat lima lokasi bencana.

Jenis kebencanaannya meliputi banjir, tanah longsor, dan tanggul jebol. "Laporan sementara yang kami peroleh di lapangan, ada lima titik lokasi bencana hari ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Whardhani.

Rincian bencana terdiri dari tanah longsor terjadi di RT 02/04 Kelurahan Sriwedari Kecamatan Cikole. Satu rumah warga ikut terdampak. Sementara di Jalan Lio Santa RT 03/01 Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang terjadi banjir. Kondisi serupa terjadi di ruas Jalan Lingkar Selatan atau tepatnya di pintu masuk Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi.

Sedangkan di RT 04/05 Kelurahan Karamat Kecamatan Gunungpuyuh dilaporkan terjadi bangunan tanggul yang jebol. Sementara di RW 07 Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros terjadi luapan aliran Sungai Cigede akibat debit air tinggi. "Kami sudah mengerahkan personel ke setiap lokasi bencana. Mereka langsung melakukan penanganan di masing-masing lokasi," jelas Imran.

Sementara itu di Kabupaten Cianjur, puting beliung yang menerjang Desa Cimenteng pada Rabu (7/9) petang, berdasarkan hasil asesmen di lapangan sejak Kamis (8/9) hingga Jumat (9/9), diperoleh data terdapat 124 unit bangunan rumah warga serta madrasah dan musala yang mengalami kerusakan.

Lokasi yang diterjang puting beliung berada di Kampung Nyangkewok RT 003/003, Kampung Nyangkewok RT 001/004, dan Kampung Cikereti RT 002/004 Dusun Cicohag. "Data ini kami peroleh dari laporan ketua RT, RW, dan kepala dusun serta pengecekan langsung ke lapangan," kata Kepala Desa Cimenteng, Haris Suryadi, Jumat (9/9).

Dari 124 bangunan rumah warga yang terdampak, kata Haris, sebanyak 12 unit kondisinya rusak berat, 53 unit rusak sedang, dan 57 unit rusak ringan. Ditambah 1 bangunan Madrasah At-Thoibah Al Musri dan 1 bangunan musala yang kondisinya mengalami rusak ringan.

"Terdapat 59 kepala keluarga yang harus mengungsi serta satu orang mengalami luka. Mereka yang mengungsi karena rumahnya tak bisa ditinggali serta terancam," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya