Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Separuh Wilayah Cibeber Cianjur Diterjang Bencana Hidrometeorologi

Benny Bastiandy
06/9/2022 15:43
Separuh Wilayah Cibeber Cianjur Diterjang Bencana Hidrometeorologi
Camat Cibeber Epi Rusmana (tengah) meninjau lokasi terdampak bencana hidrometeorologi, Selasa (6/9).(MI/BENNY)

SEPARUH wilayah di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diterjang bencana hidrometeorologi. Kejadiannya bersamaan hujan
berintensitas sedang sejak Senin (5/9) malam hingga Selasa (6/9) pagi.

Berdasarkan informasi, dari 18 desa di Kecamatan Cibeber hingga saat ini terdata 9 desa yang diterjang bencana hidrometeorologi. Saat ini, petugas gabungan masih melakukan asesmen di lapangan sekaligus penanganannya.

Camat Cibeber, Epi Rusmana, menuturkan, bencana di wilayahnya terjadi pada Senin sekitar pukul 20.00 WIB. Hujan yang berlangsung lebih dari 2 jam itu mengakibatkan terjadinya banjir, tanah longsor, serta pergerakan tanah.

"Bencana dipicu hujan sejak Senin malam sampai tadi sore," kata Epi dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, Selasa.

Sembilan wilayah yang diterjang bencana berada di Desa Cihaur, Cikondang, Cipetir, Cisalak, Cibaregbeg, Cibokor, Sukamanah, Girimulya, dan Cibadak. Mayoritas yang terdampak bencana merupakan areal persawahan.

"Ada sembilan desa yang terdampak bencana. Kami juga hari ini (Selasa) masih di lapangan melakukan asesmen," sebut Epi.


Baca juga: Harga BBM Naik, Harga Telur di Kupang Ikut Naik


Hasil asesmen sementara, bangunan rumah warga yang terdampak banjir luapan air sungai sebanyak 55 unit. Rinciannya, di Desa Cihaur banjir merendam 25 rumah warga di Kampung Sukahati RT 01/01 dan Kampung Kaum Kidul RT 06/01, kemudian di Kampung Nanggeleng Desa Cibaregbeg banjir merendam sebanyak 20 unit rumah warga, dan di Kampung Leuwi Nanggung Desa Sukamanah banjir merendam 10 unit rumah warga.

Sementara luasan areal persawahan yang terendam banjir luapan mencapai sekitar 32,5 hektare. Areal persawahan itu tersebar di 9 kecamatan.

"Kalau pergeseran tanah terjadi di Kampung Cikasur, Cisaat, dan Narogong di Desa Cibokor. Ada tiga rumah warga yang terdampak. Sedangkan tanah longsor di Kampung Bojong Limus RT 01 dan 02 di RW 09 mengakibatkan akses jalan terancam," ungkapnya.

Dari berbagai kejadian bencana hidrometeorologi itu, kata Epi, tidak ada korban jiwa. Namun terdapat satu orang warga yang mengalami luka ringan saat terjadi pergeseran tanah.

"Hingga saat ini tidak ada warga yang diungsikan. Kami menyiapkan posko kesehatan bagi warga. Laporan di lapangan, ada beberapa orang warga mengalami gatal," jelasnya.

Epi mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan. Karena itu, warga diimbau bisa menyelamatkan barang-barang berharga sebagai antisipasi kemungkinan kembali turun hujan.

"Kami sudah laporkan ke pak Bupati serta BPBD dan dinas teknis lainnya," pungkasnya. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya