Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LANGKAH Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar yang berkomitmen melakukan pemberdayaan seluruh potensi negara dalam mencegah dan menanggulangi aksi terorisme di tanah air didukung Indonesia Bureacracy and Service Watch (IBSW). Sebab untuk menanggulangi terorisme butuh dukungan semua pihak.
“Langkah BNPT selaku leading sector penanggulangan terorisme di Tanah Air yang melibatkan seluruh elemen anak bangsa dalam proses pencegahan perlu didukung. Termasuk di dalamnya memaksimalkan anggaran pinjaman luar negeri dalam rencana program lembaga Tahun Anggaran (TA) 2023 yang memang dibutuhkan," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Bureaucracy and Service Watch, Nova Andika dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Cegah Radikalisme, Wapres Minta Umat Islam Memiliki Pemikiran ...
“Dalam beberapa tahun terakhir, angka aksi teror yang dilakukan kelompok terorisme di Indonesia menurun signifikan. Hal itu terjadi karena program pencegahan BNPT berhasil melibatkan dan memberdayakan seluruh potensi kekuatan bangsa,” imbuhnya
Ia sepakat dengan pandangan yang disampaikan Kepala BNPT, Boy Rafli Amar bahwa BNPT harus memperkuat di ranah pencegahan terutama pengembangan pusat analisis dan pengendalian krisis, kemudian berkaitan dengan teknologi surveillance dan early warning system.
Begitu juga BNPT harus memperkuat pusat pendidikan, pelatihan dan kerja Sama (Pusdiklat) terorisme dan kerja sama internasional. Sedangkan untuk penguatan sarana pusat krisis/command center, ini dibutuhkan supaya petugas dapat melakukan monitoring secara langsung jika terjadi serangan terorisme.
Dengan demikian, menurut Andika BNPT dapat melakukan monitoring langsung secara real time saat terjadi krisis di tempat-tempat tertentu dalam konteks serangan terorisme. Sedangkan salah satu kebutuhan di bidang surveillance dan early warning system berguna untuk mendeteksi DPO tersangka teroris yang berkeliaran di ruang publik
"Ini memerlukan sarana teknologi yang tidak murah memang dan pinjaman luar negeri sebagai solusinya memang dibutuhkan , dan tidak berarti kita bersikap anti nasionalis jika mengambil opsi ini," tegasnya.
Pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR pada Rabu ( 31/8) Kepala BNPT Boy Rafli Amar memaparkan rencana untuk mengintegrasikan data Dukcapil hingga BNPT dapat melakukan deteksi lokasi-lokasi publik seperti terminal, bandara. "Bagaimana jika nanti ada DPO, ada yang perlu dideteksi di gate atau di border-border dengan peralatan yang terintegrasi dengan lembaga terkait. Ini akan mampu menjadi bagian dari proses deteksi," ujar Boy Rafli
IBSW menilai jika tiga poin besar BNPT tersebut terealisasi, akan menghasilkan output yang maksimal di bidang pencegahan dan penanggulangan terorisme. “IBSW berharap usulan pinjaman luar negeri (PLN) ini dapat ditemukan solusi terbaiknya. Hal ini diperlukan agar penanggulangan di hulu yang dilakukan BNPT meraih hasil yang maksimal."
IBSW beralasan penguatan penanggulangan di hulu mesti diperkuat karena dampak kejahatan terorisme tidak cuma mengancam individu atau kelompok masyarakat tertentu, namun juga berefek domino kepada keutuhan tatanan sosial dan ekonomi masyarakat yang bisa memicu kesengsaraan bersama.
IBSW mengajak seluruh elemen masyarakat tanpa kecuali untuk bahu membahu bergotong-royong dalam rangka meminimalkan potensi aksi terorisme. Kesadaran masyarakat menjadi salah satu hal yang penting dalam penanggulangan terorisme. Pasalnya, terorisme merupakan kejahatan luar biasa yang perlu ditangani secara persisten dan kolaboratif melibatkan berbagai elemen.
Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang Anggota Komisi III DPR RI, Adies Kadir. Dia menilai kurangnya ancaman radikalisme dan terorisme terbilang membanggakan. Namun Adies tetap mengingatkan semua pihak, termasuk BNPT agar tetap waspada. (RO/A-1)
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini menuai kecaman dari umat muslim di dunia karena mengaitkan Islam dengan terorisme.
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
TERORIS merupakan ancaman serius yang setiap saat dapat membahayakan keselamatan bangsa dan Negara serta kepentingan nasional.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved