Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
DINAS Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan pasien asal Sumedang yang awalnya diduga mengalami gejala cacar monyet (monkeypox) dinyatakan tidak menderita cacar monyet.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar, Ryan Bayusantika Riatandi, di Bandung Kamis (25/8) mengatakan pasien tersebut sudah sakit sejak lama dan baru terinformasikan keluhannya pada 20 Agustus lalu. Jadi, ia yang sempat pergi ke Jakartaini menjalani perawatan di RSUD Sumedang.
"Hari ini juga akan dipulangkan dan diagnosisnya kemungkinannya tidak menderita cacar monyet. Dicurigainya itu adalah miliaria pustulosa dermatitis seboroik dengan infeksi sekunder varicella atau cacar air biasa," jelasnya.
Sebelumnya, sorang warga Kecamatan Cibugel, mengalami gejala seperti cacar monyet. Pasien itu kini harus menjalani observasi serta pengawasan intensif dari tim ahli di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
Ryan mengatakan memang pasien tersebut memiliki infeksi sekunder akibat bakteri, memang ada cacar di seluruh tubuh dan ada nanahnya tapi tidak ada kecurigaan ke arah cacar monyet. Karena cacar monyet itu khas gejalanya. Pertama ruam cacarnya hanya atau didominasi di daerah wajah, telapak tangan, telapak kaki, disertai pembengkakan kelenjar getah bening.
"Setelah kami diskusikan bersama Kadinkes Sumedang, pasien ini tidak perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut khusus cacar monyet karena pasien tidak memiliki gejala khas. Kami sebetulnya sudah siap dengan pemeriksaan lebih lanjutnya dengan PCR, tapi karena tidak terdiagnosis cacar monyet, jadi tidak melanjutkan ke arah pemeriksaan PCR," ungkapnya.
Menurut Ryan, di Jabar masih nol kasus cacar monyet dan belum ada suspek lainnya yang mengarah ke penyakit terseut. Namun pihaknya tetap mewaspadai munculnya kasus cacar monyet.
"Kami terus menyosialisasikan khususnya ke semua fasilitas pelayanan kesehatan. Kewaspadaan kita lanjutkan sampai ke tingkat bawah. Jadi sekarang nakes-nakes puskesmas, klinik, rumah sakit, sudah siap untuk melakukan skrining kalaupun ada. Lalu tata laksana rujukan sudah siap di semua rumah sakit, disiapkan ada isolasi khusus tapi bukan untuk cacar monyet tapi untuk semua infeksi," tambahnya. (OL-15)
Kasus Mpox atau cacar monyet kembali muncul di Indonesia. Ketahui gejala awal, penyebab penularannya, dan langkah pencegahan efektif agar tidak tertular penyakit ini.
Angka korban tewas akibat Mpox di Afrika telah mencapai 1.200 orang, sementara jumlah kasus yang tercatat tahun ini telah melampaui 62.000.
WABAH mpox atau cacar monyet di Afrika semakin mengkhawatirkan. Jumlah korban tewas akibat wabah mpox yang sedang berlangsung di Afrika telah mencapai 1.200 jiwa.
Berita dari London mengabarkan penemuan kasus pertama virus mpox di Inggris, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.
Penelitian menunjukkan hanya sedikit data yang ditemukan untuk menggambarkan kemanjuran agen biosida atau disinfektan terhadap virus cacar monyet.
Monkeypox adalah penyakit yang semakin menarik perhatian dunia, terutama setelah beberapa kasus dilaporkan di berbagai negara.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hantavirus bisa menginfeksi dan menimbulkan penyakit berat pada manusia di seluruh dunia. Hantavirus dapat menular kepada manusia melalui interaksi dengan hewan pengerat seperti tikus
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Tuberkulosis (TBC) masih terus menjadi tantangan kesehatan global yang memerlukan perhatian serius.
Mencium bayi memang menggoda, tetapi kebiasaan ini bisa berisiko bagi kesehatan mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved