Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEORANG siswa sekolah dasar (SD) kelas 3 berinisial IHM, 9 tahun, warga Desa Kiarapayung, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meninggal dunia di rumahnya dengan luka bakar di bagian dada, Rabu (3/8) sekitar pukul 14.00 WIB. Korban meninggal diduga karena ponsel yang dipakainya meledak.
Kepala Desa Kiarapayung, Dedi, mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari orangtua korban sebelum meninggal dunia anaknya pulang dari sekolah pada siang hari dan langsung mengisi daya ponsel miliknya sambil memainkannya sembari tiduran di tengah rumah.
Saat itu, ibu kandung IHM keluar rumah untuk membeli makanan dan meninggalkan korban bersama adiknya yang masih balita.
"Selang setengah jam, R pulang ke rumah dan memanggil-manggil IHM tetapi tidak ada jawaban. Ketika masuk ke rumahnya, ia melihat anaknya seperti tertidur dengan posisi telungkup di lantai tanpa alas. Ketika saat dibangunkan seluruh badan tidak bergerak hingga membalikkan tubuh anaknya itu langsung kaget melihat ponsel sudah berantakan tepat berada di sekitar bagian dada," terang Dedi saat dimintai keterangan, Kamis (4/8).
Baca juga: 1.300 Nakes RS Mardirahayu Kudus Mulai Divaksinasi Covid ke 4
Melihat anaknya meregang nyawa di lantai dengan luka bakar di bagian dada dan telapak tangan, ibu kandung korban langsung berteriak-teriak histeris meminta tolong hingga terdengar para tetangga.
Dugaan sementara korban meninggal karena ponsel yang dipakainya meledak saat dicas karena baterai ponsel ditemukan sudah pecah berserakan di lantai, tetapi kabel pengisi daya baterai tampak masih utuh.
"Kami ikut memandikan hingga mengurus jenazahya, jadi melihat di dada IHM terdapat luka sebesar telapak tangan. Dugaan lain karena kelainan dari HP korban yang sudah cembung baterainya, sehingga pecah sewaktu dicas," ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati ketika enggunakan ponsel terutama ketika sedang mengisi daya sebaiknya tidak digunakan. Apabila kondisi sudah akan rusak, sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan yang baru guna mengantisipasi kejadian terulang kepada anak-anak maupun orang dewasa.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya seorang bocah SD dan kita ambil hikmahnya. Kepada keluarga bersabar atas musibah dan mereka juga menerima kejadian ini sebagai musibah. Memohon kepada semua pihak agar selalu melakukan edukasi dan sampaikan ke masyarakat bahwa HP berbahaya jika tidak dikontrol dan sudah tidak layak dipakai sebaiknya tidak digunakan," paparnya. (OL-16)
Memberikan pengalaman baru dengan melukis di atas nylon bag bisa membantu mengembangkan daya kreativitas sejak dini.
Sekolah perlu memberikan wadah seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
KEGIATAN belajar mengajar kembali digelar di wilayah terdampak gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Senin (8/1). Para siswa menjalani kegiatan dengan metode beragam cara.
Kegiatan belajar mengajar dengan cara lesehan sudah dilakukan sejak 2014. Meja dan kursi di kelas itu rusak dan tidak kunjung diperbaiki.
Selain pembatasan usia, minimnya siswa yang bersekolah di Sekolah Dasar tersebut juga akibat akses menuju sekolah yang berada di daerah terpencil dan jauh dari pemukiman penduduk.
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Untuk mempersiapkan kemandirian anak sebelum masuk SD, berikut tips dari Samanta Elsener yang bisa dilakuakn orangtua:
Sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak yang masuk Sekolah Dasar (SD) sebelum usia yang tepat.
Usia ideal untuk memulai pendidikan SD bervariasi bagi setiap anak, bergantung pada kesiapan kognitif, perilaku, dan psikososial mereka.
Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo memberikan panduan kepada orang tua untuk mempersiapkan anak masuk sekolah
Orangtua dapat mulai mengajarkan anak untuk memakai sepatu sendiri, mengganti baju, dan pergi ke kamar mandi bila ingin buang air sebelum mereka masuk SD.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved