Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemkot Bandung Lakukan Vaksinasi PMK Dosis Kedua

Naviandri
01/8/2022 23:38
Pemkot Bandung Lakukan Vaksinasi PMK Dosis Kedua
Ilustrasi: Pemberian vaksin PMK pada ternak(MI/Benny B)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), mulai hari ini, Senin (1/8), kembali melakukan vaksinasi hewan ternak tahap kedua untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sebanyak 200 dosis vaksin telah diterima dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

"Vaksin untuk dosis kedua sudah tersedia dan akan mulai dilasanakan hari ini, total dosis vaksin hewan ternak yang kami terima sebanyak 200 dosis vaksin. Petugas akan memberikan vaksin kepada hewan ternak, dilakukan secara bertahap," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar di Bandung, Senin (1/8).

Menurut Gin Gin, hewan ternak yang diprioritaskan untuk divaksin yaitu sapi perah, sapi bibit dan indukan. Sebelumnya, Dispangtan Kota Bandung telah melakukan vaksinasi hewan ternak pada Juni lalu. Petugas memberikan vaksinasi terhadap hewan ternak yang sehat secara bertahap di lokasi yang terdapat kasus PMK.

Di Kota Bandung terdapat kasus di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Cibiru, Kecamatan Bandung Kulon dan Kecamatan Babakan Ciparay. Ratusan hewan ternak jenis sapi banyak yang terkena PMK.

"Pemkot menganggarkan biaya dari bantuan tidak terduga untuk memenuhi kebutuhan nonvaksin seperti alat perlindungan diri, sepatu dan alat suntik serta yang lainnya," ujarnya.

Baca juga:  Kemendagri Tekankan Percepatan Penanganan PMK di Daerah

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum melaporkan PMK pada hewan ternak di Jabar menurun signifikan. Namun demikian Pemprov Jabar akan terus menggenjot vaksinasi pada hewan ternak. Pada tahap awal, vaksin yang telah didistribusi ke kabupaten/kota sebanyak 121.200 dosis dan hingga saat ini berdasarkan laporan yang masuk telah divaksinasikan sebanyak 97.542 ekor atau sebanyak 80,48%.

"Selain melalui vaksinasi, upaya menekan penyebaran PMK juga dilakukan dengan skrining hewan ternak yang didatangkan dari luar Jabar. Demikian juga dengan tim satgas penanganan PMK yang dibentuk sebelumnya masih beroperasi," jelasnya.

Uu menjelaskan, penjagaan terhadap hewan yang datang dari daerah luar Jabar tetap dilaksanakan, artinya tim satgas yang dibentuk oleh Pak Gubernur Ridwan Kamil belum dibubarkan, tetap bisa bekerja. Setelah hari raya Idul Adha, Pemprov Jabar tidak menerima laporan negatif terkait hewan kurban. Ibadah kurban selama Idul Adha terpantau aman dan lancar. Akan tetapi, data menunjukkan bahwa kondisi PMK pada hewan sapi cukup mempengaruhi pelaksanaan ibadah kurban pada tahun ini.

"Berdasarkan laporan yang diterima, jumlah total hewan kurban (sapi, kerbau, domba, dan kambing) tahun 2022 sebanyak 167.145 ekor. Jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebanyak 219.536, terjadi penurunan penyembelihan hewan kurban sebanyak 24%," terangnya.

Dari jumlah tersebut, kata Uu, hewan sapi yang disembelih sebanyak 46.800 ekor, atau menurun 31% dari tahun sebelumnya yang mencapai 68.167 ekor. Namun hewan kurban domba, kambing dan kerbau mengalami peningkatan meski dengan jumlah yang tidak cukup besar. Pemotongan kurban untuk ternak Domba sebanyak 118.248 ekor (naik 2%), kambing sebanyak 40.718 ekor (naik 18 persen), dan kerbau sebanyak 631 ekor (naik 15 persen).

"Saya ucapkan syukur alhamdulillah, bahwa di saat Hari Raya Idul Adha tidak ada hal-hal yang mengecewakan. Semuanya berjalan dengan lancar, sekalipun ada PMK tapi tetap lancar. Masyarakat tidak kekurangan daging dan hewan ternak untuk berkurban," tuturnya.

Tercatat per tanggal 28 Juli 2022, PMK telah menyebar di 27 kabupaten/kota, 347 kecamatan dan 808 desa/keluarahan di Jabar. Jumlah ternak tertular 50.836 ekor, dengan perincian 34.086 ekor sapi perah, 14.962 ekor sapi potong, 422 ekor domba/kambing, dan1.366 ekor kerbau. Pasca-penanganan yang telah dilakukan hingga 28 Juli 2022, tersisa kecamatan yang masih ada kasus PMK 185 kecamatan (53,3 persen), 331 desa (40,9 persen), serta kasus aktif pada ternak sebanyak 15.156 kasus (50 persen).(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya