Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Bagikan Bir pada Pocari Sweat Run 20025, Dua Komunitas Lari Kena Sanksi

Naviandri
25/7/2025 10:45
Bagikan Bir pada Pocari Sweat Run 20025, Dua Komunitas Lari Kena Sanksi
Wakil Wali Kota Bandung usai memanggil panitia Pocari Sewat Run 2025 di Balai Kota Bandung.(Dok.Diskominfo Kota Bandung)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) menjatuhkan sanksi kepada dua komunitas lari akibat membagikan bir di acara Pocari Sweat Run 2025 di Kota Bandung pekan lalu.

Komunitas Pace and Pace dikenakan denda biaya paksaan penegak hukum Rp5 juta dan juga harus mengumumkan pelanggaran di media massa berupa permohonan maaf secara terbuka. Sementara itu, komunitas Freerunners dikenai sanksi membuat surat penyataan permohonan maaf di media massa dan mereka dengan sukarela membersihkan Balai Kota Bandung selama dua minggu.

Sanksi ini diatuhkan setelah kedua komunitas itu membatikan bir di acara Pocari Sweat Run 2025 pekan lalu di Kota Bandung. Dua komunitas lari ini diberikan sanksi karena telah melanggar Perda Nomor 9 Tahun 2019 tentang Ketertiban Umum, Ketenteraman, dan Perlindungan Masyarakat. 

Wakil Wali Kota Bandung Erwin sebelumnya memanggil pihak panitia bersama komunitas Pace and Place dan Komunitas Freerunners ke Balai Kota Bandung pada Kamis (24/7) untuk dimintai keterangan dan dikenakan sanksi setelah bagi-bagi bir itu. Langkah pemanggilan pihak panitia dan dua komunitas tersebut sesuai perintah Wali Kota Bandung Muhammad Farhan.

“Atas perintah Pak Wali, saya selaku ketua yustisi pendekatan perda dan perkada (peraturan kepala daerah) untuk memanggil dari pihak penyelenggara, yaitu Pocari Sweat dan juga pihak yang bermasalah tentunya dari Pace and Place dan juga komunitas Freerunners,” ungkapnya Jumat (24/7).

Menurut Erwin, pihaknya bersama Satpol PP Kota Bandung langsung melakukan pemeriksaan dan hasilnya mereka sudah mengakui perbuatannya kemudian meminta maaf ke Pemkot Bandung dan masyarakat. “Pemkot juga sudah mengimbau kepada pihak Pocari Sweat untuk selalu memperhatikan perizinan, juga kepada pihak-pihak yang terlibat di dalam hal ini harus patuh dan taat kepada peraturan yang ada di Kota Bandung,” tuturnya.

TIDAK DILIBATKAN LAGI
Komunitas lari Freerunners harus menerima konsekuansi setelah aksi bagi-bagi bir dalam event lari di Kota Bandung. Aksi bagi bir itu hasil kerja sama dengan komunitas Pace and Place. Atas kegiatan itu, pihak Pocari Sweat menyatakan komunitas tersebut tidak akan bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya.

Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati, menyatakan pihaknya sangat menyayangkan adanya aksi bagi-bagi bir tersebut. Karena kegiatan ini (bagi-bagi bir) sama sekali tidak ada pemberitahuan ataupun meminta izin ataupun persetujuan dari pihak penyelenggara.

“Aksi bagi-bagi bir tersebut, atas inisiatif dari komunitas Freerunners dan Pace and Place. Padahal tujuan dari event  ini tentunya untuk memberikan kontribusi terhadap kesehatan masyarakat. Tetapi terjadi hal seperti ini (bagi-bagi bir), jadi kami merasa sangat-sangat dirugikan dari segi kredibilitas maupun reputasi dari event itu sendiri,” tegas Puspita sebagai pihak panitia Pocari Sweat Run 2025.

Puspita berterima kasih kepada Pemkot Bandung karena memberikan sanksi sesuai dengan peraturan pemerintah dan pihaknya akan mengikuti semua prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Ia pun mempertimbangkan langkah blacklist untuk dua komunitas lari tersebut untuk dilibatkan pada event selanjutnya. Tetapi untuk mengambil langkah tersebut akan dibicarakan terlebih dahulu.

“Kami akan bicarakan kepada pihak Freerunners. Tentunya dengan kejadian seperti ini, ada hal yang akan kami tegaskan. Mungkin Freerunners juga tidak bisa mengikuti acara Pocari selanjutnya,” ujarnya.

Untuk diketahui Komunitas Pace and Place, adalah sebuah komunitas yang berfokus pada pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan diri, khususnya di bidang pendidikan inklusif dan pengembangan potensi individu. Pace memiliki visi untuk menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing, serta menjaga kelestarian budaya.

Sedangkan Komunitas Freerunners adalah kelompok atau komunitas orang yang mempraktikkan dan menekuni freerunning, yaitu seni bergerak bebas di lingkungan perkotaan maupun alam dengan teknik lompat, panjat, putaran, dan gerakan akrobatik yang kreatif. Freerunning berasal dari parkour, tapi menambahkan unsur ekspresi diri dan gaya akrobatik. (E-2)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya