Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Pembagian Jam Masuk Sekolah, Solusi Atasi Macet di Kota Bandung

Naviandri
15/7/2025 16:00
Pembagian Jam Masuk Sekolah, Solusi Atasi Macet di Kota Bandung
Siswi SMP di Kota Bandung, Jawa Barat.(MI/Naviandri)

 

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar), membuat kebijakan dengan menjadi tiga waktu masuk sekolah untuk jenjang SMA, SMP dan  SD. Pembagian jam masuk sekolah ini sebagai upaya mengurai kemacetan lalu lintas di Kota Bandung. 

"Tujuan utamanya untuk mengurai kemacetan. Kalau semua masuk sekolah pukul 06.00 WIB bisa dibayangkan betapa padatnya jalanan. Maka dibuat tiga waktu, SMA pukul 06.30 WIB, SMP pukul 07.00 WIB, dan SD pukul 07.30 WIB," terang Wakil Wali Kota Bandung  Erwin Selasa (15/7).

Menurut Erwin, kemacetan di Kota Bandung cenderung terjadi pada jam-jam sibuk seperti pagi hari saat berangkat sekolah dan kerja. Oleh karena itu, perbedaan waktu masuk sekolah diharapkan bisa memecah kepadatan lalu lintas. "Kota Bandung ini kan sering disebut kota termacet. Maka perlu ada solusi konkret. Ini salah satu langkah nyata yang kita ambil," tuturnya.

Kebijakan ini lanjut Erwin, juga mempertimbangkan aspek psikologis dan keamanan anak-anak. Dengan pembagian jam masuk, orang tua dan siswa tidak perlu berebut waktu dan kendaraan di pagi hari. Selain itu, Pemkot Bandung juga mempertimbangkan penyediaan transportasi massal seperti bus sekolah bagi siswa untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. 

Erwin bahkan menyampaikan keinginannya agar pelajar tidak lagi membawa kendaraan ke sekolah. “Kalau bisa anak-anak jangan bawa kendaraan lagi. Kita siapkan angkutan sekolah yang nyaman, atau budayakan kembali naik sepeda," ucapnya.

Kebijakan ini masih akan terus dievaluasi untuk penyempurnaan. Namun, lanjut Erwin, langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan lalu lintas yang tertib dan efisien. “Harapannya, ke depan anak-anak bisa belajar lebih tenang, orang tua pun tidak stres karena macet,” ungkap Erwin. 

SEKOLAH RUANG BERMAIN
Kepada siswa baru, Erwin berpesan agar siswa jangan takut, karena sekolah bukan tempat yang menakutkan. Sekolah adalah ruang bermain, belajar dan tumbuh menjadi pribadi unggul dan bukanlah tempat yang menakutkan. Oleh karenanya, siswa harus bersemangat untuk ke sekolah.

"Sekolah ini tempat bermain, tempat belajar, bukan tempat yang menakutkan. Kalian harus bahagia dan semangat datang ke sekolah," imbuhnya.

Erwin mengutip pesan dari Rasulullah SAW, bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan memotivasi anak-anak untuk menjadi pribadi yang cinta belajar. "Kata Rasulullah, setiap muslim wajib menuntut ilmu. Jadilah orang yang berilmu, penuntut ilmu, pendengar ilmu, dan pencinta ilmu. Kalau kalian jalankan empat ini, kalian akan sukses dunia dan akhirat," pungkasnya.

Erwin juga menyemangati para siswa dengan doa dan harapan agar kelak mereka menjadi pemimpin-pemimpin masa depan. Di antara kalian nanti ada yang jadi pengusaha, anggota DPR, wali kota, gubernur, bahkan presiden. Kalian semua punya potensi untuk jadi hebat. Kecerdasan intelektual, siswa harus memiliki ketangguhan mental, kedewasaan emosional, serta kemampuan beradaptasi secara sosial dan kultural.

Erwin juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada kepala sekolah, para guru dan seluruh tenaga pendidikan yang telah menyiapkan MPLS dengan baik.

"Guru harus digugu dan ditiru. Saya ajak semua orang tua bangun sinergi yang kuat dengan guru. Kalau ada apa-apa, jangan langsung percaya cerita anak. Tabayun dulu ke guru,” pintanya. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik