Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Landa NTT

Palce Amalo
26/7/2022 17:22
Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Landa NTT
Ilustrasi(ANTARA)

ANGIN kencang berkecepatan 25-30 knot melanda sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (26/7). Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga Kamis (28/9).

Selain angin kencang, perairan NTT juga dilanda gelombang tinggi antara 2,5 meter-4 meter. BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dan angin kencang tersebut agar masyarakat selalu waspada saat beraktivitas di kawasan pesisir.

Perairan yang perlu diwaspadai karena gelombang tinggi angin kencang ialah Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian utara, Laut Sawu bagian selatan, Samudera Hindia selata Sumba dan Sabu, perairan selatan Kupang hingga Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang hingga Rote. Sedangkan tinggi gelombang di perairan lainnya antara 1,25 meter-2,5 meter.

"Waspada gelombang laut dan angin kencang. Gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang saat ini," kata  Stasiun Meteorologi  Maritim Tenau Kupang, Syaeful Hadi lewat keterangan tertulis.

Angin kencang dan gelombang tinggi berisiko terhadap keselamatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, dan fery. Meskipun terjadi angin kencang dan gelombang tinggi, belum ada laporan penundaan operasional kapal penumpang. Kecuali kapal nelayan yang menunda berlayar yang mengakibatkan harga ikan di pasar melonjak. Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Oeba, Kelurahan Fatubesi

Harga ikan kakap merah ukuran besar melonjak sampai Rp250.000 per ekor dari harga normal Rp150.000 per ekor. Untuk kakap merah ukuran sedang dijual sebesar Rp150.000 per ekor dari harga sebelumnya Rp80.000 per ekor. Selain harga melonjak, stok ikan jenis ini juga terbatas.

Selain itu, harga ikan tembang dijual Rp20.000 per delapan ekor dan kombong ukuran kecil dijual Rp20.000 per 10 ekor. "Saat ini tangkapan  nelayan berkurang, harga ikan melonjak. Berkurangnya tangkapan ikan juga disebabkan banyak nelayan memilih tidak melaut," kata Andrey, pedagang ikan setempat. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya