Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Akhirnya Tuntutan Ortu Murid SDK Apinggoot Dipenuhi Sekolah

Gabriel Langga
22/7/2022 09:07
Akhirnya Tuntutan Ortu Murid SDK Apinggoot Dipenuhi Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sikka, Herry Sales (baju biru) mendengarkan aspirasi ortu murid yang demo di SDK(MI/Gabriel Langga)

SETELAH dua hari berunjuk rasa di halaman sekolah SDK Apinggoot, Desa Umagera, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, tuntutan orang tua murid dipenuhi pihak sekolah.

Aksi para orang tua murid sejak Selasa-Rabu (19-20 Juli) yang membawa sejumlah pamflet bertuliskan diantaranya berbunyi; "Kami Mau Guru Honor Putra-Putri Desa Umagera" , " Kami Menolak Guru Honor dari Luar Desa Umagera" dan "Kami Tolak Nepotisme, Kami Butuh Transparansi dalam Penerimaan Guru Honor" akhirnya berbuah hasil. Setelah melalui diskusi yang alot dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sikka, Herry Sales.

Kepada mediaindonesia.com, Jumat (22/7), Herry Sales mengatakan terpaksa turun langsung ke sekolah SDK Apinggoot guna menyelesaikan permasalahan antara orang tua murid dan manajemen sekolah. Khususnya terkait penerimaan guru honor, karena orang tua murid menolak guru honor di sekolah tersebut yang bukan merupakan putra-putri dari Desa Umagera.

Herry menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi di SDK Apinggoot adalah kebutuhan guru yang menggunakan sumber dana yang berasal dari orang tua murid (dana komite) sehingga para orang tua murid meminta agar merekrut guru honorer yang berasal dari Desa Umagera. Namun, permintaan orang tua murid ini tidak digubris oleh pihak sekolah sehingga terjadi aksi demo.

"Kemarin saya langsung turun ke lokasi. Saya datang ke kesana untuk mencari solusi bukan untuk berpihak kepada siapapun. Jadi saya bersama pihak sekolah, orang tua murid dan pihak dari kecamatan melakukan rapat bersama agar bisa ambil titik terang untuk menyelesaikan masalah ini. Jadi keputusan saat rapat bersama adalah memakai tenaga guru honorer sesuai potensi yang ada di Desa Umagera," ujar dia.

Ia menegaskan, bukan memenuhi permintaan orang tua murid tetapi sesuai dengan kebutuhan sekolah ini yang membutuhkan guru honorer. Apalagi pembiayaan guru honorer selama ini berasal sumber dana dari orang tua murid melalui dana komite sekolah.

"Intinya kita melihat kebutuhan, kalau memang ada SDM-nya di Desa Umagera diambil dari Desa Umagera. Kalau SDM-nya tidak ada bisa dari desa lain," ujar Herry Sales.

Salah satu koordinator aksi orang tua murid SDK Apinggoot, Maria Ana Alexa mengaku sebenarnya orang tua murid tidak melakukan aksi demo. Hal ini dikarenakan beberapa kali pertemuan dengan pihak sekolah terkait tuntutan orang tua murid tidak terpenuhi. Malah, dengan diam-diam pihak sekolah merekrut guru honorer dari luar Desa Umagera.

"Di Desa Umagera ini juga punya anak-anak Sarjana pendidikan dasar. Kenapa pihak sekolah harus rekrut guru honorer dari luar. Kecuali, di Desa Umagera tidak ada sarjana pendidikan sekolah dasar. Ya itu silahkan saja. Kita sudah sampaikan ke pihak sekolah. Jadi kami demo karena tidak setuju terhadap manajemen SDK Apinggoot yang menerima guru honor dari luar Desa Apinggoot padahal di kita ada SDMnya," papar dia.

Ia pun beralasan mengapa perekrutan guru honor harus berasal dari putra dan putri asal Desa Umagera, dikarenakan mereka mengenal situasi dan kondisi wilayah ini. Selain itu, mereka  memenuhi persyaratan terutama dalam hal sarjana pendidikan sekolah dasar.

"Kalau orang tua murid tidak berdayakan mereka, nanti mereka kemana lagi. Apalagi uang honorer guru disini dari kami orang tua yang bayar. Pasti orang tua murid menginginkan yang diberdayakan itu adalah anak-anak yang berasal dari Desa Umagera. Ketika tidak ada putra-putri asli yang bisa mengajar, boleh diambil dari bukan wilayah setempat. Jadi sudah ada keputusan bahwa perekrutan guru honor berasal dari Desa Umagera," tegas dia. (OL-13)

Baca Juga: Ortu Murid Tolak Guru Dari Luar Desanya Mengajar di SDK Apinggoot



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya