Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ortu Murid Tolak Guru Dari Luar Desanya Mengajar di SDK Apinggoot

Gabriel Langga
20/7/2022 10:11
Ortu Murid Tolak Guru Dari Luar Desanya Mengajar di SDK Apinggoot
Spanduk yang dipasang orang tua murid di SDK Apinggoot, Desa Umagera, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu (20/7)(MI/Moat)

SEJUMLAH orang tua (ortu) murid dari SDK Apinggoot, Desa Umagera, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur melakukan demo di depan sekolah menuntut menolak perekrutan guru honor dari luar untuk mengajar di sekolah tersebut, Rabu (20/7).

Para orang tua ini datang ke sekolah dengan membawa spanduk yang bertuliskan menolak guru honor baru dari luar wilayah tersebut dan menginginkan guru honor dari putra-putri yang ada di Desa Apinggoot. Spanduk tersebut langsung ditempelkan di pagar sekolah sehingga membuat aktivitas belajar mengajar terganggu.

Para orang ini pun sempat bertemu dengan Kepala Sekolah SD Apinggoot, Fransiskus Sape sempat terjadi dialog yang panas hingga tidak menghasilkan keputusan sehingga membuat orang tua murid pulang dengan kecewa.

Salah satu koordinator aksi, Maria Ana Alexa mengatakan, mewakili orang tua murid siswa mengaku kecewa dengan sikap pihak sekolah yang merekrut guru honorer baru dari luar untuk mengajar wilayah tersebut. Padahal kata dia, di desa ini juga memiliki putra-putri daerah yang sarjana pendidikan sekolah dasar.

"Sejak awal kita sudah kita sampaikan agar pihak sekolah merekrut guru honorer baru dari wilayah yang ada di desa ini. Kami sudah tiga kali pertemuan tetapi tidak ada keputusan. Malah pihak kepala sekolah merekrut guru honorer dari kalangan keluarganya. Ini yang kami kecewa," papar dia.

Ia pun mengaku kecewa dengan sikap pihak sekolah yang tidak mendengarkan aspirasi kami sebagai orang tua murid. "Kami kecewa. Kami dengan tegas menolak guru honor dari luar datang mengajar di wilayah kami," ungkap dia

Dia beralasan iuran komite sekolah ini orang tua muridnya yang bayar. "Uang sekolah kami yang bayar. Lalu yang diterima adalah guru honor yang bukan dari Desa Umagera. Kami merasa rugi. Padahal, anak-anak yang ada di Desa Umagera juga punya besik guru dengan sarjana pendidikan. Malah anak-anak kami harus jadi penonton. Kenapa harus rekrut guru honor dari luar dari
Desa Umagera. Padahal, di Desa Umagera ini juga punya SDM dibidang guru. Masa kami harus jadi penonton di wilayah sendiri," kesal Maria.

Ia pun mendesak apabila tuntutan tidak diterima maka kami akan mengeluarkan anak-anak kami untuk pindah di sekolah lainnya. Karena kehadiran sekolah ini tidak mempertimbangkan putra-putri daerah yang ada di Desa Umagera.

Sementara itu, Kepala Sekolah, SDK Apinggoot Fransiskus Sape saat hendak konfirmasi tidak mau memberikan keterangan terhadap tuntutan orang tua muridnya tersebut. "Mohon maaf, saya tidak mau berkomentar," jawabnya singkat. (OL-13)

Baca Juga: Pemkab Tanah Bumbu Evaluasi Izin Jalan Tambang PT TMA



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya