Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tim Temukan Wisatawan yang Hilang di Pantai Madasari Pangandaran

Kristiadi
09/7/2022 14:00
Tim Temukan Wisatawan yang Hilang di Pantai Madasari Pangandaran
Hari kedua, tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap wisatawan bernama Sahrul Hidayat.(DOK Tim SAR gabungan.)

TIM SAR Gabungan menemukan korban atas nama Sahrul Hidayah, 13, wisatawan yang dilaporkan terseret arus di Pantai Madasari saat berenang bersama rekannya pada Kamis (7/7) sekitar pukul 04.00 WIB. Penemuan tersebut membuat korban meninggal dunia menjadi empat.

Kepala Unit Siaga SAR Pangandaran, Edwin Purnama, mengatakan korban ditemukan tim SAR gabungan sejauh 3,2 km dari LKP (last known position). Pada pukul 08.40 tim SAR mengevakuasi korban ke Puskesmas Legok Jawa untuk diserahkan kepada pihak keluarga korban.

"Salah satu korban hilang ditemukan tim SAR gabungan. Karenanya, oeprasi SAR selesai dan diusulkan penghentian operasi. Seluruh unsur SAR yang terlibat kembali ke satuannya," katanya, Sabtu (9/7).

Para korban meninggal dunia di Pangandaran tersebut bernama Sayati Rangga Julhijah, 14, Nizma Sabilla, 14, dan Salfa Febrianti Bintang, 14. Semua perempuan. Penemuan terakhir berjenis kelamin laki-laki dan semua warga Kampung Cibangun Kaler, Keluaran Ciherang, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.

Ibu kandung Sahrul Hidayah, Mimin Nurninah, 45, mengatakan, sejak belum ditemukan keluarga sudah mengikhaskannya ketika ditemukan tiga temannya meninggal di Puskesmas Legok Jawa, Pantai Mandasari. Sebelum kejadian itu, anaknya sebagai anggota Ikatan Remaja Masjid berangkat bersama rombongan menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Delapan Santri Nurul Huda Terseret Ombak di Pangandaran, Tiga Wafat

"Alhamdulilah, anak kedua dari dua saudara akhirnya bisa ditemukan. Kami keluarga tetap mengikhaskannya meskipun berharap selamat dari kejadian tersebut. Saya dapat kabar ada delapan tenggelam dari adik saya di pasar. Katanya ada musibah di Pangandaran. Kami juga tidak menyangka anak akan bernasib seperti ini meski kegiatan ke Pangandaran sudah dilakukannya hampir setiap tahun dan selama dua tahun terakhir tak dilaksanakan karena pandemi covid-19," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, mengatakan satu korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akan dibawa ke kampung halamannya di Kota Tasikmalaya. Persiapan pemulangan sudah dilakukan mulai menyediakan ambulans dan lainnya. "Kami turut berduka cita atas meninggalnya empat santri tergabung dalam Ikatan Remaja Masjid (Irema) Nurul Huda As Sayuti, Kota Tasikmalaya. Pemerintah daerah tetap akan menanggung semua biaya untuk korban selamat maupun meninggal dunia. Kami juga meminta agar P2TP2A dan Dinas Sosial supaya memberikan trauma healing kepada para korban agar memulihkan traumanya," paparnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya