Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sumsel Kebut Vaksinasi PMK sebelum Idul Adha

Dwi Apriani
02/7/2022 21:40
Sumsel Kebut Vaksinasi PMK sebelum Idul Adha
Petugas memeriksa kesehatan mulut hewan kurban di salah satu peternakan di Desa Bandar Masen, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (30/6).(ANTARA/Rahmad)

PEMERINTAH Provinsi Sumatra Selatan terus mengebut pelaksanaan  vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahap pertama pada hewan ternak khususnya sapi.

Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan pihaknya sudah mendapat distribusi 12.200 dosis vaksin dan saat ini sudah di sebar di 17 kabupaten dan kota di Sumsel.

Ia mengatakan, pemberian vaksinasi tersebut guna mencegah mewabahnya PMK pada hewan ternak di Sumsel. Hal ini dilakukan dengan target harus selesai pelaksanaan vaksinasi tahap pertama sebelum Idul Adha tahun ini.

"Sesuai dengan instruksi pusat, kita canangkan pemberian vaksin PMK di Sumsel ini. Ini merupakan komitmen pemerintah dalam melakukan  pencegahan PMK," kata Mawardi, Jumat (1/7).

Menurut Mawardi, saat ini ada sebanyak 12.200 dosis vaksin PMK yang telah diterima Pemprov Sumsel.

"Ribuan dosis vaksin ini sudah kita sebar ke seluruh kabupaten dan kota di Sumsel. Saya harapkan pemda dan peternak segera melakukan vaksin terhadap sapinya," tuturnya.

Ia menyebut, pemberian vaksin terhadap sapi tersebut sebagai upaya untuk membantu para peternak agar tidak merugi akibat PMK tersebut.


Baca juga: Pemkot Malang Gerak Cepat Tekan Stunting


"Kita minta yang diberikan vaksin ini adalah sapi yang belum terjangkit PMK. Karena ini untuk mencegah. Kalau untuk sapi yang sudah terjangkit, tentu penanganannya dilakukan berbeda," terangnya.

Mawardi menjelaskan, PMK pada sapi tentu akan berdampak pada penurunan harga jual dari sapi tersebut.

"Masyarakat tidak perlu takut dengan sapi yang terjangkit PMK, karena kualitas dagingnya tidak akan berpengaruh dan tetap aman saat dikonsumsi. Namun, PMK tersebut akan berpengaruh pada harga jual daging yang tentunya merugikan peternak," bebernya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Efendi, menargetkan, vaksin tersebut akan diutamakan terhadap ternak sapi yang produktif.

"Seperti anak sapi dan sapi betina yang produktif kita utamakan. Vaksin tersebut akan disesuaikan dengan jumlah populasi sapi di Sumsel,"  katanya.

Ia memaparkan, pihaknya juga akan melakukan percepatan vaksin tersebut. Ditargetkan, vaksin tersebut telah diberikan sebelum 5 Juli mendatang.

"Satu botol berisi 100 dosis vaksin dan berlaku selama 6 jam. Jika lebih dari enam jam maka kurang efektif diberikan, sebab itulah pemberian vaksin ini kita sesuaikan dengan SDM yang ada. Mudah-mudahan kedepan tidak ada sapi di Sumsel ini yang terjangkit PMK tersebut," pungkasnya. (S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya