Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
JUMLAH ternak terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK))di Jawa Tengah terus bertambah, kini mencapai 32.715 ekor. Pemerintah provinsi pun terus menggenjot vaksinasi yang masih rendah untuk mencegah penyebaran lebih luas.
Diketahui, vaksinasi ternak di berbagai daerah di Jawa Tengah belum sepenuhnya mampu menghambat penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) karena jumlah hewan ternak terpapar terus meningkat hingga kini mencapai 32.715 ekor.
Sementara itu data per 30 Juni 2022, dari 77.500 dosis vaksin yang dibagikan untuk Jawa Tengah baru selesai diberikan pada 19.919 ekor ternak, rinciannya 17.597 ekor di kabupaten/kota, 1.679 ekor di Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPT) Baturaden dan 643 ekor di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Provinsi Jawa Tengah.
"Saya telah meminta pelaksanaan vaksinasi ternak terus digenjot dan dipercepat, karena bisa mencegah penyebaran PMK yang saat ini terus meningkat," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kepada desa yang belum terkonfirmasi adanya PMK namum memiliki ternak diharap segera melapor agar tim vaksinator bisa segera datang.
"Kami siap semua dari tim provinsi, kabupaten/kota, kecamatan maupun desa," imbuhnya.
Baca juga: Pemerintah Kantongi Tiga Juta Dosis Vaksin untuk Percepat Penanganan PMK
Penularan PMK melalui udara (airborne), lanjut Ganjar Pranowo, menjadi sangat berbahaya sehingga vaksinasi menjadi sarana pencegahan utama selain upaya lain yang terus dilakukan seperti menjaga kebersihan kandang, pemberian vitamin maupun penyembuhan cepat serta karantina hewan terpapar.
Ganjar juga meminta bantuan pemerintah pusat untuk segera membagikan vaksin yang telah dikantongi, sehingga dapat segera disuntikan ke ternak yang masih sehat.
"Setelah ada vaksin segera suntikan," pinta Ganjar.(OL-5)
Kunjungan PDHI sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah diwaspadai menjelang Iduladha.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi.
Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan PMK yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, asosiasi peternakan, dan sektor swasta.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Kabupaten Blora dipilih sebagai lokasi pengembangan Balai Ternak karena memiliki potensi besar dalam bidang peternakan domba.
Pemilihan Trenggalek sebagai lokasi program didasarkan pada potensi lokal yang tinggi dalam pengembangan peternakan domba.
Program Balai Ternak merupakan bagian dari upaya Baznas dalam memberdayakan ekonomi mustahik melalui pengelolaan ternak secara komunal.
JELANG perayaan Idulfitri, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap optimal di seluruh Indonesia.
Kementan distribusikan obat dan vitamin untuk ternak yang selamat dari banjir Bekasi.
Tantangan terbesar yang dihadapi peternak binaan Baznas meliputi kondisi geografis, aksesibilitas lokasi, cuaca, hingga fluktuasi harga pakan dan ternak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved