Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DUA bersaudara Yuddin dan Nursabbi, warga Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mendadak viral, lantaran mereka ke sekolah selalu membawa parang.
Alasan bawa parang untuk berjaga-jaga dari hewan buas saat melewati hutan dan beberapa sungai. Lantaran infrastruktur jalan ke dusun yang ditempati memang menjadi kendala, akses jalan menuju dusun tersebut belum bisa dilalui kendaraan.
Untuk bersekolah di SD Inpres 5/81 Tapong, keduanya harus menyusuri hutan belantara dan enam anak sungai yang berjarak 7 kilometer untuk sampai ke sekolah. Yuddin kelas 5 dan Nursabbi kelas 4.
Kure dan Yupe, orang tua kedua anak itu mengungkapkan, jika dulu anaknya ke sekolah berempat, tapi yang dua telah tamat sekolah dasar, sehingga tinggal berdua saja. "Yudding punya cita-cita jadi guru, jadi sangat bersemangat ke sekolah meski jalannya kondisinya tidak bagus," ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Andi Fajaruddin pun mengapresiasi murid yang punya semangat dan gigih dalam menuntut ilmu.
Meski dia mengaku tidak dapat berbuat banyak karena infrastruktur yang menjadi kendala utama. Area dikelilingi bukit dan pegunungan, sehingga akses tranportasi belum tersedia.
"Kita akan mencari soulsi terbaik buat siswa-siswa tersebut. Kami akan melakukan survei, dan dari hasil survei ini nantinya kalau memungkinkan kami akan memberikan kelas jauh," seru Fajaruddin.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melalui tim nya mengirimkan dua sepeda untuk dua anak tersebut.
Selain memberi bantuan sepeda, tim yang turun, sekaligus meninjau kondisi jalan yang dilalui oleh dua anak tersebut.
Kepala Desa Tapong, Ridwan pun menyampaikan terima kasih sudah memberikan bantuan kepada pelajar tersebut serta melakukan peninjauan langsung. "Dengan hadirnya infrastruktur jalan yang baik, ia meyakini akan mempermudah aktivitas warga dan kesejahteraan warganya juga meningkat," tandasnya. (OL-13)
Baca Juga: Bali Dirikan Posyandu ABG Jaga Kesehatan Generasi Muda
"Sektor perkebunan rakyat memerlukan dukungan dari semua pihak terkait, demi bangkit dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi.
Pelatihan jurnalistik dilakukan bertujuan untuk agar para pemuda di desa Mappatoba bisa membedakan mana informasi berita yang benar dan mana yang mengandung hoaks.
Saat ini memang keterwakilan perempuan di DPRD Bone sangat kurang. Tak hanya dari segi jumlah, gaung perempuan juga kurang terdengar dari gedung besar DPRD Bone.
Melalui kegiatan ini kami coba persatukan seluruh elemen masyarakat untuk bersilaturahmi, bermunajat dan melakukan doa bersama.
Atlet paralayang Gorontalo, Septian, berharap kedatangan Menparekraf bisa membuat pariwisata di Gorontalo, khususnya paralayang di Bukit Arang semakin dikenal luas.
Dengan bermodal kesungguhan, pemuda asal Bone, Sulawesi Selatan, Akrim Said, menggapai mimpinya untuk melanjutkan studi S2-nya di Jepang.
Meskipun lokasi pemantauan sempat diguyur hujan deras, kondisi cuaca mulai membaik.
WAKIL Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid, melakukan kunjungan kerja ke Daerah Pemilihan (Dapil) II Sulawesi Selatan.
Secara teknologi, PLTB Tolo Jeneponto memiliki kemampuan yang sama dengan PLTB Sidrap.
Pemilik rumah tahfidz di Gowa Sulsel ditangkap setelah diduga melakukan tindakan asusila berupa pemerkosaan kepada empat orang santrinya.
KONDISI bangunan di SDN 59 Campagaya, Desa Tamasaji, Kacamatan Gakesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sangat memprihatinkan siswa belajar di luar kelas.
DONOR darah di Sulawesi Selatan (Sulsesl) mengalami peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved