Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH Provinsi Sumatra Selatan telah menerima distribusi sebanyak 12.200 dosis vaksin untuk mencegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi peliharaan. Sumsel sendiri diketahui tercatat sebagai zona kuning penyebaran wabah PMK.
Pemprov Sumsel sendiri sebelumnya mengajukan sebanyak 500.000 dosis vaksin. Kepala
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan, pihaknya sudah menerima sebanyak 12.200 dosis. Dan semua vaksin itu sudah didistribusikan ke kabupaten dan kota di Sumsel.
"Kasus PMK di Sumsel memang tercatat lebih rendah dibanding provinsi lain. Karena itu, tahap awal kita mendapatkan jatah sebanyak 12.200 dosis, dan tahap selanjutnya kita masih menunggu dari pusat," ujarnya, Selasa (28/6/2022).
Sebanyak 12.200 dosis ini akan langsung disuntikkan ke hewan ternak, terutama sapi indukan, pejantan dan anakan (pedet) yang usianya diatas dua minggu.
"Kami targetkan penyuntikan 12.200 dosis ini bisa selesai sebelum 5 Juli mendatang. Untuk kabupaten dan kota kami harapkan segera menggencarkan vaksinasi ini. Khusus kabupaten dan kota, kita tekankan agar semuanya bisa selesai melakukan vaksinasi sebelum 3 Juli ini," jelasnya.
Ia menjelaskan, sebanyak 12.200 dosis vaksin ini disebarkan ke 17 kabupaten dan kota. Paling banyak, vaksinasi tersebut didistribusikan ke OKU Timur. Hal itu dengan alasan, jumlah populasi sapi di wilayah tersebut yang terbanyak di Sumsel.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), dari total populasi Sapi Sumsel sebanyak 313.185 ekor, sekitar 24,35 persen atau sebanyak 76.263 ekor sapi berada di OKU Timur. "Vaksin itu 17 kabupaten kota semuanya mendapatkan bagian, hanya saja yang paling banyak itu di OKU Timur, karena jumlah hewan ternak di sana banyak dan jalur pendistribusiannya aktif," kata Ruzuan.
Ia mengatakan, Indonesia sendiri mengimpor vaksin PMK sebanyak 3 juta dosis, namun yang baru datang saat ini hanya 800 ribu dosis. Adapun hewan ternak yang menjadi sasaran vaksin adalah hewan sehat, betina produktif, dan pedet.
Layaknya vaksin Covid-19, vaksin PMK juga memiliki dosis sampai tiga kali. "Nanti sapi yang sudah divaksin akan ditandai, atau rencananya akan diberi chip. Sebab, pemberian vaksin dilakukan sebanyak tiga kali dengan jangka waktu tiga bulan untuk vaksin kedua dan enam bulan untuk vaksin ketiga atau booster," jelasnya.
Untuk hewan kurban, kata Ruzuan, tidak termasuk ke dalam daftar hewan penerima vaksin lantaran akan segera dieksekusi. "Kalau untuk hewan kurban tidak kita vaksin karena nanti kan akan dipotong," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya mengatakan masyarakat tidak khawatir terkait daging hewan ternak yang terjangkit PMK. Sebab tidak mempengaruhi kesehatan pada manusia.
"Memang kalau dikonsumsi tidak mempengaruhi kesehatan, namun nilai jualnya yang turun. Sehingga peternak rugi. Makanya harus diberantas cepat," terangnya.
Oleh sebab itu, Mawardi mengatakan apabila dosis vaksin mashi dibutuhkan untuk memberantas PMK maka akan dilakukan pengajuan lagi untuk menambah jumlahnya. (OL-13)
Baca Juga: Sultan Pontianak dan Ulama Kalbar Dukung Sandiaga Uno Presiden 2024
Kunjungan PDHI sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah diwaspadai menjelang Iduladha.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi.
Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan PMK yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, asosiasi peternakan, dan sektor swasta.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Selain melakukan monitoring terhadap ternak secara terus menerus lanjut dia pihaknya tetap menjalin komunikasi secara intens dengan para peternak yang ada di Pematangsiantar.
Koresponden Harian Umum Media Indonesia Faishol Taselan meraih juara 2 Lomba Karya Tulis Wartawan (LKTW) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Pemprov DKI Jakarta menyatakan wilahnya bebas sapi berpenyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Ramadan 2023
PEMERINTAH Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (17/2) menyerahkan uang ganti rugi ternak milik warga yang terpaksa dipotong karena terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Denpasar, Bali terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
PENJUALAN hewan ternak khususnya sapi di Palu, Sulawesi Tengah, mengalami penurunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved