Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, rawan banjir luapan saat hujan deras. Pemicunya, aliran sungai ataupun drainase yang tersumbat akibat perilaku masyarakat membuang sampah sampah sembarangan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama unsur multihelix tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) melaksanakan persiapan pencanangan gerakan Sukabumi Bersih di Kampung Simpang Mulut Kelurahan Cipanengah Kecamatan Lembursitu, Minggu (12/6). Kegiatannya berupa pembersihan aliran sungai sekaligus pemasangan rambu larangan membuang sampah ke sungai, larangan berenang di sungai, dan imbauan potensi tanah longsor atau abrasi di aliran sungai.
"Ini merupakan bagian dari persiapan menjelang pencanangan program Sukabumi bersih. Kami mengawalinya dengan pembersihan aliran-aliran sungai dan juga saluran irigasi. Sebagaimana diketahui, banjir di Kota Sukabumi sebagian besar disebabkan sampah," jelas Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardhani, Minggu (12/6).
Dengan gerakan tersebut, kata Imran, diharapkan akan membentuk masyarakat setempat yang bisa menjaga aliran sungai. Artinya, gerakan program tersebut diarahkan berbasis masyarakat. "Pada waktunya kami akan mengajak masyarakat untuk bisa mengamankan atau menjaga aliran-aliran sungai dan irigasi," sebutnya.
Imran menuturkan di aliran sungai juga rawan terjadi arus deras. Teranyar kasus tenggelamnya anggota perguruan silat yang notabene masih remaja pada 29 Mei 2022. "Makanya, kami petakan wilayah-wilayah yang rawan. Kemudian kita pasangi papan imbauan dan larangan agar tidak berenang di lokasi yang rawan," ungkap Imran.
Sebagai sampel, lanjut Imran, baru dipasang 9 rambu larangan berenang, buang sampah, dan daerah rawan longsor atau abrasi. Rencananya, gerakan Sukabumi Bersih di aliran sungai akan diluncurkan pada Sabtu (18/6).
"Hari ini kami kerahkan 27 orang personel. Mereka memetakan dulu sebelum nanti ada launching Sabtu depan. Kita rencanakan juga menanam pohon di aliran-aliran sungai," pungkasnya. (BB/OL-10)
Teknologi drone kini digunakan untuk membersihkan sampah di Gunung Everest.
Greeneration Foundation bersama EcoRanger dan Kecamatan Muara Gembong yang didukung oleh Fujitsu menyelenggarakan Merdeka Clean Up Muara Gembong
Pertalindo mendorong berbagai upaya agar persoalan sampah bisa diatasi seiring terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
Langkah ini tidak hanya mendekatkan pengolahan sampah ke sumbernya, namun juga berkontribusi dalam mengurangi beban TPA dan mendukung ekonomi sirkular.
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
Sekitar 200 ribu warga mengungsi karena banjir besar yang melanda provinsi Punjab, Pakistan.
Sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami hujan sedang hingga lebat di beberapa daerah.
Maskapai Vietnam Airlines membatalkan 22 penerbangan dari dan ke kota-kota di Vietnam tengah pada Minggu dan Senin.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved