Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
STASIUN Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengeluarkan peringatan dini potensi angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda daerah itu mulai Jumat (10/6) sampai Minggu (12/6). Tinggi gelombang maksimal mencapai 4-5 meter terjadi di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba hingga Pulau Sabu yang berisiko terhadap kapal kargo.
Di perairan lain, tinggi gelombang berkisar antara 2,5-4 meter melanda Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Kupang hingga Rote, serta Samudra Hindia selatan Kupang dan Rote. "Tinggi gelombang 2,5-4 meter berisiko tinggi terhadap feri," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Syaeful Hadi lewat keterangan tertulis, Kamis (9/6).
Adapun tinggi gelombang sampai 2,5 meter diperkirakan melanda Selat Sumba bagian timur, Selat Alor hingga Pantar, Selat Omba dan perairan utara Kupang sampai Rote. Ketinggian gelombang itu berisiko tinggi terhadap operasional kapal nelayan dan tongkang.
Baca juga: Pasok Sabu ke Hakim, Polda Sumut Siapkan Pemecatan ke Brigadir Wisnu
Kecepatan angin selama tiga hari tersebut mencapai 25 kilometer per jam. Namun di wilayah tertentu, kecepatan angin antara 15-22 kilometer per jam.
Dia mengingatkan ketinggian gelombang dapat mencapai dua kali lipat dalam kenyataannya. (OL-14)
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved