Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Sumut Patok Penurunan Angka Stunting 3,9% per Tahun

Yoseph Pencawan
06/6/2022 18:12
Sumut Patok Penurunan Angka Stunting 3,9% per Tahun
Ilustrasi(DOK MI)

PEMPROV Sumatera Utara (Sumut) mematok penurunan prevalensi stunting di angka 3,9% per tahun agar mampu memenuhi target nasional dalam tiga tahun ke depan.

"Target ini ditetapkan untuk dapat mengejar target nasional dalam tiga tahun ke depan," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, Senin (6/6).

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Prevalensi stunting menyebar di seluruh provinsi di Indonesia, yang mana hingga kini sebagian besar provinsi masih memiliki angka prevalensi yang tinggi, yakni 30% ke atas.

Alwi mengungkapkan, sampai dengan 2021, prevalensi stunting di Sumut masih menyentuh angka 25,8%. Angka itu 11,8% lebih tinggi dari target nasional yang hanya sebesar 14% sampai 2024. "Untuk mengejar target nasional itu, Pemprov Sumut mematok target penurunan angka prevalensi sebesar 3,9% per tahun," ujarnya.

Ditambahkan, peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 yang akan dilangsungkan di Kota Medan pada 29 Juni mendatang akan dijadikan momentum penting dalam penurunan angka stunting. Event yang akan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo tersebut menjadi ajang sosialisasi kepada keluarga untuk membantu percepatan penurunan stunting.

Hal itu karena keluarga merupakan elemen utama dalam pencegahan stunting. Karena itu Harganas akan dijadikan momentum untuk mengajak seluruh keluarga di Sumut mengentaskan stunting.

Alwi juga meyakini peringatan Harganas juga dapat meningkatkan aktivitas seluruh tim percepatan penurunan stunting pada setiap level. Mulai dari tingkat pusat hingga tingkat desa/kelurahan.

"Seluruh pemerintahan di setiap tingkatan juga akan meningkatkan kepeduliannya pada isu ini dengan menyediakan anggaran dan kegiatan yang memadai," tambah Alwi. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya