Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Presiden Ma’ruf Amin melarang adanya jual beli hunian tetap (huntap) yang diperuntukkan bagi korban erupsi Gunung Semeru. “Saya minta jangan dijual, karena tidak mustahil begitu lihat suasana enak, bersih, menarik,” tegas Ma’ruf dalam keterangannya kepada media usai meninjau kawasan huntap/huntara di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hari ini.
Hadir mendampingi Wapres saat memberikan keterangan pers, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, serta Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Sebanyak 1.951 hunian tetap (huntap) yang diperuntukkan bagi korban erupsi Gunung Semeru Desember 2021 lalu telah selesai dibangun. Para pengungsi telah menempati huntap tersebut sejak Hari Raya Idulfitri 2022.
Lebih jauh, Ma’ruf menuturkan masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru sudah merasa betah tinggal dengan fasilitas dan lingkungan di huntap tersebut. “Tadi mereka mengatakan betah, bahkan tadinya ada yang ingin sekampung satu rombongan, tapi kemudian mereka mengatakan tidak mau dipindah-pindah lagi,” ujarnya.
Baca juga: BMKG Ingatkan Waspada Hujan Berpotensi Sebabkan Banjir di Sumatra Utara
Mengenai pembangunan huntara yang memang belum selesai, Ma’ruf menginstruksikan agar pembangunannya dapat diselesaikan dalam waktu tiga bulan sehingga masyarakat yang tertampung dapat lebih banyak lagi. “Dalam waktu paling lambat tiga bulan itu semua sudah selesai, dan seluruh masyarakat bisa masuk ke sini, termasuk seluruh fasilitasnya sudah terpenuhi, seperti listrik dan air,” katanya.
Menurut Ma’ruf, pembangunan huntara tadinya memang diserahkan kepada bantuan dari banyak pihak, tapi ternyata belum terpenuhi. “Oleh karena itu, akan diselesaikan dalam waktu yang singkat oleh BNPB dan oleh pemerintah daerah,” imbuhnya.
Ma’ruf memberikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait yang telah berkontribusi dalam pembangunan huntap/huntara bagi para korban erupsi Gunung Semeru. “Saya menyampaikan terima kasih kepada Kepala BNPB, Kementerian PUPR, pemerintah daerah, semua yang telah bekerja sama sehingga upaya memberikan tempat tinggal untuk para korban erupsi Semeru dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya.
Ma'ruf juga berdialog dengan warga penghuni huntap yang telah menunggu kedatangannya sejak pagi. Suasana santai penuh kehangatan pun terlihat saat dialog terjadi. "Ibu-ibu, bapak-bapak semuanya sudah tinggal di sini?" tanya Wapres memulai dialog.
"Sudah," seru semua warga dengan antusias.
Lebih lanjut Wapres pun mengungkapkan kepada warga bahwa setelah melihat secara langsung dari dalam huntap, ia merasakan kenyamanan dari dalam bangunan yang dibangun. "Tadi saya masuk, luas sekali. Saya juga betah tinggal disini. Ini jadi kampung yang indah dan tertata dengan baik," ungkap Wapres. (OL-4)
kolaborasi dalam bentuk misi kemanusiaan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang menjadi korban dan terdampak erupsi Gunung Semeru.
Ahmad Riza Patria mengajak warga Ibukota untuk turut membantu warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
SEBELUM terjadinya guguran awan panas dari Gunung Semeru di Jawa Timur, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rata-rata 40 kejadian gempa per hari.
Perbedaannya, kubah lava sudah terbentuk di Gunung Semeru sebelum erupsi, sedangkan kubah lava Gunung Merapi sampai saat ini belum muncul.
Namun, Edison memastikan BMKG akan terus memantau aktivitas erupsi dari Gunung Semeru.
Adapun setiap paket sembako terdiri dari beras, minyak goreng, mi instan dan air mineral.
Kawasan Ranu Regulo ditutup sementara mulai 5 Februari 2024 hingga waktu yang belum ditentukan.
Lokasi ini sangat terkenal, tidak hanya karena keindahannya, tetapi juga karena kisah-kisah romantis dan mistis yang melekat padanya.
DUA gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya, Kamis (28/3), yakni Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono, di Maluku Utara.
“Natal kami rayakan juga dengan kegiatan kemanusiaan, menghadirkan anak-anak dan memberikan santunan untuk Panti Asuhan Anugerah Rumah Pemulihan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved