BKSDN Terima Masukan Pemprov Bali terkait Pengukuran Kinerja Pemda

Mediaindonesia.com
20/5/2022 14:02
BKSDN Terima Masukan Pemprov Bali terkait Pengukuran Kinerja Pemda
FGD Pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah, Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah, dan Indeks Inovasi Daerah, Bali, Kamis (19/5).(DOK Pribadi.)

KEPALA Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Eko Prasetyanto, berkomitmen terus mematangkan beragam indeks pengukuran kinerja pemerintah daerah yang digawangi lembaganya. Sebab itu ia meminta berbagai masukan dan saran dari pemerintah daerah agar pengukuran yang dilakukan dapat optimal sesuai dengan tujuannya.

"Kami meminta partisipasi, masukan, saran, dan berbagai hal lain mengenai indeks yang ada dalam BSKDN. Masukan Bapak dan Ibu akan menjadi bahan pertimbangan dalam memaksimalkan metode pengukuran ke depan," ucap Eko saat menjadi pembicara kunci dalam Focus Group Discussion (FGD) Pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah, Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah, dan Indeks Inovasi Daerah, di Bali, Kamis (19/5).

Hal ini sekaligus menjawab saran yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, yang sebelumnya menyampaikan perlu adopsi karakteristik daerah dalam pengukuran kinerja pemerintah daerah. "Karakteristik daerah perlu diakomodasi dan diberi ruang. Karenanya, daerah yang berbeda program prioritas dan alokasinya, tidak diukur dengan parameter yang uniform," ucap Indra.

Menanggapi hal tersebut, Eko menyampaikan karakteristik daerah tidak dinafikkan dalam indeks yang disusun Kemendagri untuk mengukur kinerja pemerintah daerah. Meskipun begitu, ia menerima saran tersebut sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan indeks dan pengukuran.  

"Hal yang tidak mudah (mengadopsi seluruh karakteristik daerah) dalam mengukur keberhasilan dan permasalahan yang ada di 34 provinsi Indonesia. Itu menjadi satu tantangan tersendiri. Ukuran (indeks) yang ada akan terus diperbaiki dan dipertimbangkan dengan kondisi-kondisi di daerah," terang Eko. Ia pun meminta pemerintah daerah meningkatkan pemahaman terkait metode pengukuran yang telah disusun Kemendagri. Hal ini perlu dilakukan agar pemerintah daerah mendapatkan hasil yang memuaskan untuk daerah mereka masing-masing.

Hal itu juga diamini Sekda Bali. Ia melihat parameter yang disusun Kemendagri cukup jelas tetapi banyak perangkat pemerintah daerah, termasuk di daerahnya, belum memahaminya secara maksimal. "Semua indeks dirancang oleh Kemendagri dengan parameter yang jelas. Hanya, kita di daerah perlu memahaminya dengan baik. Maka kita perlu duduk bersama menyatukan persepsi, supaya ada pemahaman," ungkapnya sekaligus menjelaskan pentingnya FGD yang tengah dilakukan.

Sebab itu, ia pun meminta para peserta yang hadir untuk dapat berpartisipasi dan memanfaatkan FGD ini sebaik-baiknya. "Sebelumnya kami sudah menugaskan staf Brida (Badan Riset dan Inovasi Daerah) Provinsi Bali untuk mengikuti Bimtek dan mempelajari proses peningkatan hasil dalam pengukuran. FGD ini juga berguna untuk peningkatan pemahaman agar kita dapat bekerja dalam kerangka yang sama," pungkasnya. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya