Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
LEMBAGA survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik (parpol) di Kabupaten Sidoarjo.
Salah satu hasil survei tersebut memuat tentang peta pemilih dari partai politik terhadap kandidat calon bupati Sidoarjo. Ada tiga nama yang disodorkan kepada para responden yaitu Bambang Haryo Soekartono (BHS), Ahmad Muhdlor Ali dan Hudiono.
"Kalau dilihat dari peta pemilih dari PKB 19,2 persen memilih BHS, dan Ahmad Muhdlor 69,1 persen. Dan yang menarik ini pemilih dari Partai NasDem 95,8 Memilih Gus Muhdlor," kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt di Sidoarjo, Rabu sore (18/5).
Sedangkan pemilih dari Partai Demokrat, Gerindra dan Golkar mayoritas menjatuhkan pilihannya pada Bambang Haryo Soekartono. Sementara Ahmad Muhdlor mendapat dukungan pemilih dari PKS yang mencapai 40,7 persen. Dan pemilih PAN lebih banyak mendukung Hudiono 41,2 persen.
Baihaki menambahkan survei ini juga menunjukkan elektabilitas Nasdem naik. Dari sebelumnya (Januari) 4,2 persen dan pada (April) meningkat 4,6 persen.
"Salah satu faktor elektabilitas partai ini (Nasdem) mengalami kenaikan, karena pemilihnya konsisten mendukung Gus Muhdlor," kata Baihaki.
Survei ARCI dilakukan pada bulan Januari dan April 2022 dengan multistage random sampling dengan melibatkan 400 responden. Dengan margin of error sebesar 5%, dan tingkat kepercayaan 95%.
Berikut hasil survei elektabilitas parpol di Sidoarjo:
PKB 16,2%, PDIP 12,7%, Gerindra 11,9 %, Golkar 10,6 %, PAN 7,2 %, PKS 6,9 %, Nasdem 4,6 %, Demokrat 5,1 %, Gelora 1,2 %, Perindo 1,5 %, PPP 1,4 %, Hanura 1,9 %, Tidak menjawab/tidak tahu 18,8 %. (OL-13)
Baca Juga: Plt Wali Kota Pematangsiantar Minta ASN Berperan Aktif Sosialisasi 3 M Plus Cegah DBD
Ibas-Puspa unggul telak sebesar 45,1% di atas margin of Error dengan petahana Budiman-Akbar yang hanya sebesar 38,3%, dan Pasangan penantang lainnya Isrullah-Usman sebesar 9,1%.
Elektabilitas pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen mengungguli Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Pasangan calon nomor urut 2, Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya dengan elektabilitas 58,0% masih mengungguli pasangan nomor urut 1, Gogo Purman Jaya-Hendro Nakalelo dengan 32,8%.
Elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2, AlHaris-Abdullah Sani dengan 57,2%, masih unggul jauh dibandingkan pasangan nomor urut 1, Romi Hariyanto-Sudirman, yang hanya 26,7%.
Elektabilitas calon bupati (cabup) Bandung nomor urut 1, Sahrul Gunawan masih unggul dibandingkan rivalnya cabup Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna.
Jokowi merupakan tokoh yang berpengaruh di Indonesia. Ia berharap, pendukung Jokowi pun ikit turut serta mendukung Rido.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari merespons sejumlah partai politik yang bereaksi cukup keras terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan Pemilu.
Puan mengatakan pimpinan partai politik juga akan membahas putusan MK terkait pemisahan pemilu. Setelah itu, kata ia, pimpinan partai politik akan memberikan pandangan dan sikap bersama.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Walaupun popularitasnya belum menjadi yang pertama, Partai Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
Penyebab utama dari korupsi adalah mahalnya sistem politik untuk menjadi pejabat baik dari tingkat desa hingga presiden.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved