Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Stok dari Jatim Berkurang, Harga Sapi di Bandung Barat Naik

Depi Gunawan
18/5/2022 21:37
Stok dari Jatim Berkurang, Harga Sapi di Bandung Barat Naik
Ilustrasi: Dokter Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu memeriksa sapi yang baru tiba di Rumah Pemotongan Hewan(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

PASOKAN sapi dari Jawa Timur dihentikan akibat mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini bakal berimbas pada naiknya harga jual sapi untuk kebutuhan hari raya Iduladha.

Seperti diketahui, Jawa Timur merupakan salah satu daerah pemasok sapi di wilayah Jawa. Tetapi akibat munculnya virus PMK, menyebabkan suplai ke sejumlah daerah disetop sehingga berdampak pada merosotnya stok sapi.

Entang, pedagang sapi di Bandung Barat, menduga, harga sapi akan melonjak saat mendekati Iduladha pada bulan Juni.

"Harga sapi pasti mahal, stok kurang karena enggak ada kiriman pasokan dari luar terutama daerah di Jawa Timur," kata Entang, Rabu (18/5).

Sebulan sebelum Iduladha, dia mengatakan harga sapi sudah mulai naik seperti sapi dengan bobot 340-350 kilogram dijual sekitar Rp25 juta serta sapi berbobot 380-420 kilogram seharga Rp27,5 juta.

"Kalau tahun lalu sapi 350 kilogram masih dijual Rp21 juta sampai Rp22 juta, tahun ini naik Rp25 juta, paling mentok dijual Rp24 juta. Kalau sapi 380 kilogram mentok dijual Rp26 juta," ujarnya.

Baca juga:  PMK Menyebar di Tiga Kabupaten di Sumsel

Untuk kebutuhan Iduladha, Entang membutuhkan sekitar 200 ekor sapi yang akan dijual kepada masyarakat. Namun saat ini ia baru menyediakan stok sekitar 100 ekor sapi. Dirinya belum bisa memprediksi apakah penjualan sapi menurun atau malah bakal meningkat di saat keresahan akibat dampak virus PMK.

"Untuk sekarang belum diprediksi, soalnya saya baru jualan. Tetapi beberapa orang pelanggan sudah booking, mudah-mudahan sih penjualan bisa stabil," tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya