Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEBANYAK tiga daerah di Sumatera Selatan yakni Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Rawas, dan Lubuk Linggau menjadi daerah yang sudah dimasuki wabah PMK (penyakit mulut dan kuku). Terbanyak ada di Lubuk Linggau dengan 5 ekor sapi positif sedangkan di OKI dan Mura masing-masing 1 ekor dinyatakan positif.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan, selain tiga daerah itu maish ada satu ekor sapi yang diduga suspect PMK. "Satu lagi di Ogan Ilir, sampelnya belum dikirimkan ke Laboratorium Balai Veteriner Lampung," ujar Ruzuan, Rabu (18/5).
Total di Sumsel ada 16 kasus, rinciannya di Lubuk Linggau 10 ekor, Musi Rawas 4 ekor, Ogan Komering Ilir 1 ekor dan Ogan Ilir 1 ekor. Dari 10 ekor di Lubuk Linggau, 4 diantaranya mati, 5 ekor potong paksa, dan 1 ekor masih sakit.
Di Musi Rawas, 4 ekor sudah dikakukan potong paksa. Sedangkan di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir masing-masing 1 ekor masih sakit. "Tiga sapi masih tahap penyembuhan dengan pemberian vitamin. Ada 9 sapi dipotong paksa dan 4 mati. Total 16 kasus di Sumsel," jelasnya.
Dijelaskannya, sudah ada penanganan persuasif yang dilakukan oleh Pemprov Sumsel melalui surat edaran dan instruksi kepada 17 kabupaten/kota. Juga akan ada Satgas yang dibentuk untuk meminimalisir penyebaran wabah kian meluas di Sumsel.
Ruzuan menambahkan, pihaknya juga sudah meminta vaksin ke Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi wabah. Meski tak semuanya akan divaksin, setidaknya bisa meminimalisirnya penyebarannya.
"Kita masih tunggu vaksinnya dari pusat, karena mereka masih prioritas di wilayah dengan status merah. Kita masih sedikit, statusnya kuning. Status merah ada di beberapa daerah di Jawa, Kalimantan dan Aceh. Janji menteri dalam minggu ini selesai di mereka," ungkap Ruzuan.
Ia menjelaskan, jika vaksin sudah tiba akan ada vaksinasi massal di seluruh kabupaten/kota. "Khususnya di daerah yang populasi sapinya banyak dan hewan yang akan dijual untuk hari raya kurban. Kita belum tahu kapan vaksin akan datang, karena itu juga masih impor," bebernya. (OL-15)
Kunjungan PDHI sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah diwaspadai menjelang Iduladha.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi.
Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan PMK yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, asosiasi peternakan, dan sektor swasta.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
pengorbanan juga bisa dilakukan di lingkup yang paling kecil mulai dari level keluarga bahkan hingga rela berkorban demi bangsa dan negara.
Stok hewan kurban di Sulsel sangat mencukupi tahun ini, dengan ketersediaan sapi, kerbau, dan kambing jauh melebihi kebutuhan masyarakat.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya menyalurkan 403 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Total ada 1.299 penggerobak sampah dan pasukan kuning DLH Kota Yogyakarta.
Praktik gelonggongan sangat menyiksa hewan dan bertentangan dengan prinsip kesejahteraan hewan serta syariat penyembelihan dalam Islam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved