RIBUAN umat muslim, yang menetap di wilayah Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menunaikan Salat Idulfitri 1 Syawal 1443 Hijrah di depan gereja GMIT Kalvari Maumere, Senin (2/5).
Berdasarkan pantauan mediaindonesia.com, umat muslim, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, mendatangi lapangan Kota Baru, yang berada di Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur. Mereka datang dengan membawa koran dan sajadah. Selanjutnya, mereka menempati tempat yang disediakan oleh panitia dengan pembatas tali rafia.
Bagi, umat muslim yang membawa kendaraan roda dua dan empat langsung memarkirkan kendaraan di halaman depan Gereja GMIT Kalvari Maumere.
Baca juga: Ridwan Kamil: Salat Id di Lapangan Gasibu Pecahkan Rekor
Selanjutnya, dengan beralaskan koran dan sajadah, ibadah pun berlangsung khusuk dengan berhadapan dengan bangunan Gereja GMIT Kalvari Maumere.
Salat Idulfitri dipimpin Abdullah Nimba dan Khotib Muhammad Abduh. Salat dijaga oleh pengamanan dari Polres Sikka dan Kodim 1603 Sikka.
Usai Salat Idulfitri, Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Sikka, H Daeng Bakir, mengatakan ada 61 masjid di Kabupaten Sikka yang menyelenggarakan Salat Idulfitri. Selanjutnya bagi umat muslim yang ada di lima masjid di wilayah Kota Maumere ini melaksanakan salat di lapangan Kota Baru.
Dia pun mengatakan pelaksanaan Salat idulfitri yang berhadapan langsung dengan Gereja GMIT Kalvari Maumere ini menunjukkan bukti toleransi antarumat beragama yang ada di Kabupaten Sikka.
Dia pun mengaku, selama ini, pihak Gereja GMIT Kalvari Maumere ini sangat peduli dengan umat muslim karena selama ini selalu membangun kerjasama dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
"Selama ini, kalau perayaan umat Islam di lapangan Kota Baru, kita selalu koordinasi dengan pihak gereja GMIT Kalvari Maumere ini. Kita selalu saling membantu. Kebersamaan kami sudah terjalin baik sejak dari dahulu kala. Umat agama lain selalu mendukung. Ini bukti wujud dari Indonesia Nusantara," papar Daeng Bakir.
Dia juga menuturkan dalam akidah agama Islam, umat Muslim diwajibkan memegang teguh pada prinsip bagimu agamamu dan bagiku agamaku.
"Karena itu, dengan prinsip itu, tidak boleh mengganggu hak orang lain, ibadah orang lain bahkan kita juga turut mengamankan ibadah agama lain. Inilah yang menjadi kunci kita di Kabupaten Sikka sehingga kita melaksanakan kegiatan apapun aman dan damai. Sikap toleransi antar umat beragama di Kabupaten sudah berjalan sejak dahulu," pungkas dia. (OL-1)