Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
ARUS mudik penyeberangan dari Kuala Bubon, Meulaboh Kabupaten Aceh Barat-Sinabang, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, mulai ramai pada Minggu (24/4). Itu sebabnya sebagian pemudik yang sudah menunggu sejak Sabtu malam harus berebut membeli tiket keberangkatan di pelabuhan Kuala Bobon.
Sesuai laporan yang diperoleh Media Indonesia, sekitar 200 pemudik menunda keberangkat pada Minggu karena tidak dapat naik kapal motor penyeberangan (KMP) Teluk Sinabang. Pasalnya, kapasitas angkutan KMP Teluk Sinabang itu hanya berkisar 300 hingga 400 penumpang.
Sedangkan jumlah pemudik yang ingin menaiki kapal mencapai sekitar 600 orang. Setelah dikurangi jumlah kendaraan roda empat, penumpang yang tertampung untuk keberangkatan sebanyak 457 orang. Pihak ASDP (Angkutan Sungai dan Penerangan) Cabang Singkil tidak mungkin mengangkut melebihi kapasitas demi untuk kenyamanan dan keselamatan perjalanan laut.
Manajer Usaha ASDP Cabang Singkil, Agus Ramdani, kepada Media Indonesia mengatakan untuk menampung semua pemudik tujuan kepulauan Simeulue pihaknya hari ini (Senin) menambahkan satu trip penyeberangan KMP Teluk Singkil. Penambahan trip kapal berkapasitas sekitar 300 penumpang ini berlayar dari pelabuhan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, tujuan Sinabang, Kabupaten Simeulue.
"Karena posisi Labuhan Haji berada ditengah antara pelabuhan Singkil dan pelabuhan Kuala Bubon, Aceh Barat. Lalu lebih dekat yaitu sekitar 80 mil ke Sinabang, Kepulauan Simuelue. Bagi yang ingin berangkat silakan bergeser melalui pelabuhan Labuhan Haji," tutur Agus Ramdani.
Baca juga: Ini Penyebab Kebakaran Kapal Bantuan Pemkab Sikka
Edi Saputra, staf operasional ASDP Singkil Meulaboh, mengatakan lonjakan penumpang mudik dari pelabuhan Kuala Bubon, Meulaboh-Sinabang, pada Minggu sebagian besar ialah mahasiswa yang ingin pulang dari daratan Aceh dengan tujuan Kepulauan Simeulue. Selama ini mereka menimba ilmu pada beberapa lembaga perguruan tinggi di Meulaboh Aceh Barat dan Banda Aceh.
Mereka memilih mudik lebih awal karena menuju Pulau Simeulue membutuhkan waktu lama hingga dua hari menggunakan kendaraan darat. Lalu mereka harus menaiki kapal penyeberangan Samudra Hindia ke Simeulue. "Selain lebih leluasa, perjalanan juga bisa lebih lama bersama keluarga di kampung," tutur Edi Saputra. (OL-14)
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Provinsi Aceh terus berlangsung. Sejak tiga pekan terakhir hingga, Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda pasokan gas tersebut membaik.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
Hal itu mengundang perhatian publik, apakah ada permainan pasar atau kebijakan PT Pertamina mengurangi pasokan bahan bakar gas bersubsidi itu untuk masyarakat.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEORANG mahasiswa asal Medan, Muhammad Iqbal, 19, ditemukan meninggal dunia setelah hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
"Diperkirakan pada 6, 7, dan 8 Mei baru penumpang membludak. Tiga hari itu ke empat jalur laut keluar masuk Simeulu itu sudah aktif."
Covid Mereda, Pemda Minta Bandara Lasikin Kembali Dioperasionalkan
Keberhasilan ekspor senilai Rp885 juta itu berkat sinergitas dari berbagai pihak.
Meski ketinggian air di beberapa lokasi mencapai sekitar satu meter, masyarakat di daerah ini belum mengungsi dan masih bertahan di rumah masing-masing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved