Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Harga Gabah di Aceh Utara Melambung di Tengah Musim Tanam Gadu

Amiruddin Abdullah Reubee
11/7/2025 12:29
Harga Gabah di Aceh Utara Melambung di Tengah Musim Tanam Gadu
Tengkulak sedang beraktivitas membeli gabah padi milik petani.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

Di tengah musim tanam padi gadu (musim tanam kedua), harga gabah di Kabupaten Aceh utara, Aceh, melonjak. Kenaikan itu sudah berlangsung sejak tiga pekan terakhir atau ketika tanaman padi di kawasan setempat sedang masa pertumbuhan.

Sesuai penelusuran Media Indonesia di Kecamatan Tanah Luas, misalnya, harga gabah kering panen (GKP) tingkat pengusaha kilang padi mencapai Rp8.500/kg (kilogram). Harga itu lebih mahal dari sebelumnya Rp7.500/kg. Lalu disusul harga beli di tingkat tengkulak pengumpul, dari sebelumnya Rp7.300/kg, sekarang naik menjadi Rp8.000/kg. Bahkan kalau dalam jumlah besar harga pembelian tengkulak bisa lebih tinggi lagi yakni Rp 8.200/kg.

"Kilang padi membeli lebih mahal. Mereka menggiling sendiri, lalu memproduksi beras siap dipasarkan," tutur Abdullatif, tokoh masyarakat tani Landeng, Kecamatan Tanah Luas, Kamis (10/7).

Dikatakan Abdullatif setelah kenaikan harga gabah padi, kini juga disusul tingginya harga beras. Misalnya harga beras medium dari sebelumnya Rp125.000/sak (ukuran 15 kg), kini melonjak menjadi Rp135.000/sak.

"Kenaikan ini persis ketika petani sedang musim tanam. Sebagian mereka tidak ada lagi stok gabah setelah dijual saat musim panen lalu. Bahkan sekarang sebagian warga sudah membeli beras," tutur Jamali, petani di Kemukiman Pirak, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara.

Amatan Media Indonesia di kawasan Aceh Utara, sekarang sedang musim tanam padi gadu. Usia tanaman berkisar 1 hingga 2 bulan atau sedang pertumbuhan.

Awal musim panen diperkirakan pada Agustus hingga September 2025. Sebagian lahan sawah di kawasan itu sudah memiliki saluran irigasi teknik, namun masih banyak juga sawah tadah hujan atau mengandalkan sumber air hujan. (MR/E-4) 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya