Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARGA gabah kering panen (GKP) petani di Malang, Jawa Timur, menurun sampai di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). Bahkan, gabah yang dipanen petani tak melebihi harga rafaksi sesuai ketentuan.
"Harga gabah kering panen terbaru Rp5.700 per kg," tegas Irfan, petani di Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jatim, Senin (28/4).
Posisi harga itu menurun dari sehari sebelumnya sempat Rp6.000 per kg. Hal itu diungkapkan oleh petani lainnya di desa itu, Haji Sarman.
"Harga gabah sempat Rp7.700 per kg menjelang Lebaran, tetapi sekarang sudah turun menjadi Rp6.000 per kg, dan harga sekarang sudah berubah lagi," kata Sarman.
Sarman memanen padi di petak sawah miliknya seluas 2.600 meter persegi mendapatkan 14 kuintal gabah. Gabah itu dijemur selama tiga hari untuk selanjutnya digiling. Lalu, beras kemasan dijual ke pedagang.
Petani tak bisa berbuat banyak meski harga jual GKP lebih rendah ketimbang HPP sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No 2/2025 yang dipatok Rp6.500 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 25% dan kadar hampa maksimal 10%. Sedangkan HPP rafaksi GKP di luar kualitas 1 Rp6.200 per kg.
Pantauan harga di pasar Bunulrejo, Kota Malang, beras medium dijual Rp72.500 per kemasan 5 kg dari semula Rp74.000. Beras SPHP Bulog dijual Rp60.000 per kemasan 5 kg.
"Harga beras turun rata-rata Rp200 per kg," ucap pedagang beras, Bu Supriyono.
Ia mengungkapkan selain harga beras yang anjlok, daya beli masyarakat pun turut menurun. Kondisi ini dirasakan usai Lebaran. (H-4)
Harga gabah di Pidie, Aceh, jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.500 per kg yang mulai berlaku pada 15 Januari 2025.
PETANI di Subang, Jawa Barat, mengeluh anjloknya harga gabah hasil panen mereka. Sementara harga beras di pasaran justru melambung tinggi.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi, yang akrab disapa Titiek Soeharto, menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja Bulog yang dinilai tidak optimal
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved