Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sulawesi Utara Jadi Pilot Project Seminar Keliling Kementerian Hukum dan HAM Bersama JICA

Voucke Lontaan
18/4/2022 12:50
Sulawesi Utara Jadi  Pilot Project Seminar Keliling Kementerian Hukum dan HAM Bersama JICA
Para pembicara seminar keliling Kemenkumham-JICA di Kota Manado. Sulawesi Utara, berfoto bersama(MI/VOUCKE LONTAAN)


SULAWESI Utara menjadi proyek percontohan kegiatan seminar keliling Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) bekerjasama dengan Japan International Agency (JICA).

Pemilihan itu berdasarkan sejumlah alasan. Salah satunya, Sulawesi Utara telah menjadi salah satu daerah yang melayani penerbangan internasional, dari sejumlah negara ke ke Bandara Sam Ratulangi, Manado. Karena itu, arus kunjungan wisatawan ke Indonesia lebih meningkat.

"Di Indonesia kegiatan seperti ini baru pertama kali dilaksanakan dan Kota Manado terpilih menjadi pilot project. Kita sebagai masyarakat Sulawesi Utara harus berterima kasih karena kegiatan ini diselenggarakan di sini," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Haris Sukatmo, seusai pembukaan acara seminar keliling di Ballroom Hotel, Four Points Manado, Senin (18/4).

Seminar keliling yang bertajuk Perlindungan dan Pemanfaatan Kekayaan Intelektual Bagi Kalangan Universitas, Industri dan Usaha Kecil Menengah, itu, diikuti puluhan peserta. Mereka datang dari kalangan akademisi universitas,  pengusaha UKM dan industriawan. Seminar dilaksanakan selama 2 hari, pada 18-19 April 2022.

Menurut Haris, kegiatan ini merupakan upaya Kemenkumham mempercepat proses pertumbuhan ekonomi masyarakat, meski Indonesia masih dalam situasi dan kondisi pandemi covid-19. Tujuan utama kegiatan ini ialah terciptanya kesejahteraan masyarakat.

Karena itu, lanjut dia,  kegiatan ini harus segara dilaksanakan. Apalagi, para intelektual dan masyarakat akademis yang ada di Sulawesi Utara juga ikut menunjang.

"Masih banyak kekayaan intelektual yang belum tergali, yang belum terdaftar. Ini yang kita prioritaskan. Kita harus bersinergi antara Kementerian Hukum dan HAM dan pemerintah daerah, juga pemangku kepentingan yang lain termasuk media massa. Kita bersama-sama membangun pemikiran positif agar seluruh yang direncanakan baik kegiatan intelektual, pariwisataa, dan pengembangan ekonomi di wilayah Sulawesi Utara bisa segera memajukan daerah dan masyarakatnya." tandasnya.

Menteri Hukum dan HAM, tambah Haris, sudah membuat edaran bahwa , Manado, dan Sulawesi Utara menjadi entri point penerbangan langsung dari negara asing, agar arus kunjungan wisata lebih meningkat.

"Ini peluang yang harus kita tangkap. Karena itu, kegiatan ini khususnya keterlibatan para akademis terkait dengan analisis intelektual yang ada di Sulawesi Utara harus ditingkatkan. Para UKM harus bersemangat dan segera mendaftarkan hak kekayaan intelektual, sehingga yang sudah dimiliki tidak didaftarkan orang lain. Produk yang dihasilkan harus diinformasikan lewat media, yang juga memberikan dukungan," ujarnya.

Haris menambahkan seminar keliling digelar pertama di Kota Manado juga mendapat perhatian dari JICA. Pemerintah memberi perhatian terkait kekayaan intelektual yang harus mendapatkan perlindungan.

Sementara itu Plt Dirjen Kekayaan Intelektual yang juga Direktur Kerja Sama Pemberdayaan Intelektual, Daulat Silitonga menegaskan Sosiallisasi kekayaan intelektual merupakan wujud kerja sama Kementerian Hukum dan HAM bersama Pemerintah Jepang. "Kekayaan intelektual akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan suatu negara. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya