Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Petani Rejang Lebong Sudah Ekspor 20 Ton Kolang Kaling ke Filipina

Marliansyah
07/4/2022 13:00
Petani Rejang Lebong Sudah Ekspor 20 Ton Kolang Kaling ke Filipina
Kolang kaling(ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS)

KABUPATEN Rejang Lebong, Bengkulu, mengekspor sebanyak 20 ton kolang kaling yang dihasilkan petani aren setempat dengan tujuan negara Filipina sejak Maret 2022.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong Zulkarnain di Bengkulu, mengatakan, sejak Maret 2022 petani kolang kaling di Kabupaten Rejang Lebong telah mengekspor sebanyak 20 ton ke negara Filipina.

"Permintaan kolang kaling ini selain Filipina juga banyak dari negara-negara di Timur Tengah, sehingga harus dikembangkan untuk memenuhi permintaan dari negara-negara di Timur Tengah lainnya," kata Zulkarnain.

Potensi tanaman aren atau kolang kaling di Kabupaten Rejang Lebong, lanjut dia, cukup menjanjikan sehingga harus dikembangkan guna meningkatkan produksi dengan perluasan areal tanam, pembagian bibit gratis dan pengadaan industri turunan lainnya.

Tanaman aren sudah menjadi komoditas strategis selain menghasilkan buah yang dinamakan kolang kaling juga gula aren, kemudian batang pohonnya bisa dimanfaatkan untuk kerajinan termasuk lidi dan serat ijuknya maupun akarnya sebagai bahan kerajinan bernilai tinggi.

Baca juga: Produk UMKM Kolang Kaling Tembus Pasar Ekspor

Saat ini, luasan areal tanaman aren milik masyarakat mencapai 2.279 hektare. Dari luas itu, yang sudah menghasilkan seluas 1.868 hektare. Sementara 289 hektare belum menghasilkan dan 123 hektare tidak menghasilkan lagi karena telah rusak.

Sentral tanaman aren di Kabupaten Rejang Lebong terdapat di empat kecamatan yaitu Selupu Rejang, Curup Tengah, Sindang Kelingi dan Kecamatan Binduriang.

"Tanaman aren merupakan komoditas unggulan Kabupaten Rejang Lebong, setelah kopi dan aneka sayuran," imbuhnya.

Komoditas ini mempunyai prospek yang cukup besar untuk dikembangkan mengingat tanaman ini tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang ketat dan dapat ditanam pada lahan marginal. Selain itu, permintaan terhadap gula aren pun setiap tahun terus meningkat.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya