Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Taman Baca Pelangi Hadir Untuk Tingkatkan Minat Baca Di Nagekeo 

Mediaindonesia.com
28/3/2022 22:34
Taman Baca Pelangi Hadir Untuk Tingkatkan Minat Baca Di Nagekeo 
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do berbincang dengan siswa SD di Taman Baca Pelangi(MI/Ignas Kunda)

MENINGKATKAN minat baca dan literasi di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Taman Baca Pelangi Berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten dalam membangun 10 Taman Baca Pelangi di 10 sekolah. Menandai pembukaan taman baca tersebut, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do melakukan peresmian salah satu taman baca pelangi di SDI Wudu, Kelurahan Rega, Kecamatan Boawae, Senin (28/3). 

Peresmian dilakukan dengan acara pementasan tarian daerah oleh para siswa yang bergerak dengan lincahnya mengikuti irama gong dan gendang yang kemudian dilanjutkan dengan pengguntingan pita. Hadirnya taman baca ini cukup membuat senang para siswa dan rasa antusias sehingga mereka langung memuhi ruang perpusatakaan beberapa saat. Para siswa juga diajak dan diuji oleh Bupati Don, untuk melihat kemampuan literasi siswa juga para gurunya. 

Menurut Johanes Don Bosco Do, untuk menarik minat baca di masyarakat Nagekeo, pemerintah berkolaborasi dengan Taman Baca Pelangi dengan mendirikan perpustakaan ramah anak. Taman baca di sekolah atau perpustakaan ini nantinya akan menjadi pintu masuk dalam menyebarkan minat baca yang akan merambah ke orang tua dan berlanjut nantinya ke masyarakat.  

Don menjelaskan perpustakaan masyarakat nanti bergabung dengan perpustakaan daerah, dimana ada perpustakaan keliling.  

“Nanti ini yang disebut perpustakaan inklusi. Jenis bacaan untuk masyarakat adalah buku-buku ilmu terapan sehingga bisa langsung dipraktikkan setelah membaca. Ada beberapa tempat akhirnya terispirasi bahan bacaan dan mengerjakaan apa yang mereka baca,” ungkap Don. 

Don menerangkan, perpustakaan itu adalah sarana belajar yang kedepannya komplementer dengan sistem belajar kelas.  

Baca juga : Ramadan Lebih Berkesan Bersama GH Universal Hotel Bandung

“Perpusatakaan ini, ibu kepala sekolah punya program anak-anak akan baca bersama orang tua sebulan sekali. Ini sebuah transformasi, kebiasaan membaca itu kita bawah ke rumah dan ke masyarakat,” ujarnya. 

Sedangkan Project Manager Taman Baca Pelangi, Widodo mengatakan, sejak 2019 mereka telah hadir dengan mendirikan 3 perpustakaan dan berlanjut pada 2022 ini dengan membangun lagi 10 perpustakaan ramah anak di 10 sekolah.  

Selain itu, menurut Widodo, mereka juga mendampingi para guru dengan pelatihan cara meningkatkan literasi dan minat baca para anak serta memberikan paket belajar pada masa pandemi di 40 sekolah dan sudah 1.000 orang anak yang telah mendapatkannya. 

“Kita bisa melihat 3 sekolah sebelumnya anak-anak bisa membaca dengan baik dan sering ke perpustakaan dan bahkan membawa atau meminjam buku perpustakaan untuk dibawah ke rumah mereka,” ungkapnya. 

Keti Busa, seorang siswi kelas 6 SDI Wudu mengatakan ia biasa membaca di kelas atau di rumah dengan buku yang dibeli oleh orang tua, namun setelah adanya perpustakaan atau taman baca ini, akhirnya membuat ia terus membaca di perpusatakaan karena banyaknya pilihan buku. 

“Senang dengan adanya perpustakaan ini. Saya sering membaca di perpustakaan dan sering menceritakan kembali apa yang saya baca di rumah kepada orang tua. Saya suka buku tentang planet dan alam semesta,” pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya