Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENINGKATKAN minat baca dan literasi di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Taman Baca Pelangi Berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten dalam membangun 10 Taman Baca Pelangi di 10 sekolah. Menandai pembukaan taman baca tersebut, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do melakukan peresmian salah satu taman baca pelangi di SDI Wudu, Kelurahan Rega, Kecamatan Boawae, Senin (28/3).
Peresmian dilakukan dengan acara pementasan tarian daerah oleh para siswa yang bergerak dengan lincahnya mengikuti irama gong dan gendang yang kemudian dilanjutkan dengan pengguntingan pita. Hadirnya taman baca ini cukup membuat senang para siswa dan rasa antusias sehingga mereka langung memuhi ruang perpusatakaan beberapa saat. Para siswa juga diajak dan diuji oleh Bupati Don, untuk melihat kemampuan literasi siswa juga para gurunya.
Menurut Johanes Don Bosco Do, untuk menarik minat baca di masyarakat Nagekeo, pemerintah berkolaborasi dengan Taman Baca Pelangi dengan mendirikan perpustakaan ramah anak. Taman baca di sekolah atau perpustakaan ini nantinya akan menjadi pintu masuk dalam menyebarkan minat baca yang akan merambah ke orang tua dan berlanjut nantinya ke masyarakat.
Don menjelaskan perpustakaan masyarakat nanti bergabung dengan perpustakaan daerah, dimana ada perpustakaan keliling.
“Nanti ini yang disebut perpustakaan inklusi. Jenis bacaan untuk masyarakat adalah buku-buku ilmu terapan sehingga bisa langsung dipraktikkan setelah membaca. Ada beberapa tempat akhirnya terispirasi bahan bacaan dan mengerjakaan apa yang mereka baca,” ungkap Don.
Don menerangkan, perpustakaan itu adalah sarana belajar yang kedepannya komplementer dengan sistem belajar kelas.
Baca juga : Ramadan Lebih Berkesan Bersama GH Universal Hotel Bandung
“Perpusatakaan ini, ibu kepala sekolah punya program anak-anak akan baca bersama orang tua sebulan sekali. Ini sebuah transformasi, kebiasaan membaca itu kita bawah ke rumah dan ke masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan Project Manager Taman Baca Pelangi, Widodo mengatakan, sejak 2019 mereka telah hadir dengan mendirikan 3 perpustakaan dan berlanjut pada 2022 ini dengan membangun lagi 10 perpustakaan ramah anak di 10 sekolah.
Selain itu, menurut Widodo, mereka juga mendampingi para guru dengan pelatihan cara meningkatkan literasi dan minat baca para anak serta memberikan paket belajar pada masa pandemi di 40 sekolah dan sudah 1.000 orang anak yang telah mendapatkannya.
“Kita bisa melihat 3 sekolah sebelumnya anak-anak bisa membaca dengan baik dan sering ke perpustakaan dan bahkan membawa atau meminjam buku perpustakaan untuk dibawah ke rumah mereka,” ungkapnya.
Keti Busa, seorang siswi kelas 6 SDI Wudu mengatakan ia biasa membaca di kelas atau di rumah dengan buku yang dibeli oleh orang tua, namun setelah adanya perpustakaan atau taman baca ini, akhirnya membuat ia terus membaca di perpusatakaan karena banyaknya pilihan buku.
“Senang dengan adanya perpustakaan ini. Saya sering membaca di perpustakaan dan sering menceritakan kembali apa yang saya baca di rumah kepada orang tua. Saya suka buku tentang planet dan alam semesta,” pungkasnya. (OL-7)
KEHADIRAN Rumah Baca Sayyidil Khusna di Mersam, Batanghari, Jambi, menjadi harapan bagi warga sekitar untuk masa depan anak-anak penerus desa tersebut.
BBW Books di Padalarang digelar selama 11 hari sejak tanggal 23 Mei - 2 Juni 2024.
Kanal Jelita dapat menjadi jembatan untuk banyak komunitas wanita di luar sana untuk memperkenalkan komunitas mereka kepada masyarakat.
Project ini merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan memberdayakan satu juta ibu di Indonesia melalui peningkatan keterampilan digital.
Peserta juga diberikan pelatihan tentang bagaimana memperoleh penghasilan tambahan bagi kesejahteraan keluarga memanfaatkan platform digital.
Program literasi keuangan bagi anak mencakup metode interaktif seperti permainan digital, sesi kelas, dan kegiatan berbasis komunitas.
"Saya harap masyarakat jangan muluk-muluk dan perlu mengerti bahwa skuat yang saya tangani ini sangat minim pengalaman dengan waktu persiapan hanya seminggu."
Tim Gerbang Emas baru mendapatkan persetujuan di pukul 16.08 wita sehingga telah melewati batas waktu yang telah diatur.
Calon petahana Yohanes Don Bosco Do serta wakilnya Marianus Waj bertekad menjadikan Nagekeo sebagai jantungnya Pulau Flores dengan memajukan sektor pariwisata dan pertanian.
Tingkat kepuasan peserta terhadap BPJS mengalami peningkatan pada 2022 sekitar 89,62% dibandingkan tahun sebelumnya yakni 87,63%.
PEMKAB Nagake menguji cobakan protokol kenormalan baru atau new normal di Pasar Rabu, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo
Satgas Covid-19 setempat juga, memulangkan 3 orang OTG asal Nangaroro setelah hasil swab dinyarakan negatif untuk kedua kalinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved