Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

TPID Cianjur Pantau Stok Dan Harga Minyak Goreng

Benny Bastiandy/Budi Kansil
23/3/2022 19:26
TPID Cianjur Pantau Stok Dan Harga Minyak Goreng
Minyak goreng curah.(DOK MI)

TIM Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus memonitoring perkembangan kondisi ketersediaan minyak goreng di pasaran. Pemantauan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian setempat.

Ketua TPID Kabupaten Cianjur, Budi Rahayu Thoyib, menuturkan monitoring di lapangan akan menjadi bahan rapat koordinasi antarelemen dalam waktu dekat. Saat ini, tim di lapangan masih melakukan monitoring.

"Tim masih melakukan monitoring. Rencanannya, Senin depan TPID akan melakukan rapat koordinasi dengan bahan hasil monitoring dan evaluasi di lapangan," kata Budi kepada Media Indonesia, Rabu (23/3).

Saat ini harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sudah dicabut. HET berlaku bagi minyak goreng jenis curah. Namun Budi belum bisa memastikan kondisi stok maupun harga minyak goreng di pasaran saat ini. "Kita masih menunggu hasil monitoring tim di lapangan," sebutnya.

Bersamaan rapat koordinasi, sebut Budi, Pemkab Cianjur juga akan melakukan sidak ketersediaan dan harga berbagai komoditas kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan. Pengecekan akan dilakukan ke pasar-pasar tradisional.

"Insya Allah, pada Selasa (29/3) kami akan lakukan pengecekan harga dan stok komoditas kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan," ungkap Budi.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan Diskopperdagin Kabupaten Cianjur, Agus Mulyana, menuturkan tren pembelian minyak goreng sawit kemasan di Kabupaten Cianjur sekarang pascadicabutnya kebijakan HET malahan cenderung turun. Kemungkinan masyarakat berpikir dua kali mengingat harga sekarang melambung.

"Sekarang cenderung berkurang. Barangnya ada tapi daya belinya jadi berkurang karena harganya (minyak goreng) sekarang memang lebih mahal," kata Agus.

Ia memprediksi saat ini bakal ada kecenderungan peralihan pembelian jenis komoditas minyak goreng. Artinya, masyarakat yang tadinya biasa membeli minyak goreng kemasan, kemungkinan akan beralih ke minyak goreng curah.

"Mereka (masyarakat) sangat butuh (minyak goreng). Tapi mungkin akan melihat kondisi. Kalau saya prediksi ada kecenderungan akan beralih ke (minyak goreng) curah," terang Agus.

Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri, kata Agus, HET masih berlaku untuk komoditas minyak goreng curah. Semula, ujar Agus, HET minyak goreng curah sebesar Rp10.300 per liter, sekarang menjadi Rp14 ribu per liter. "Kalau minyak goreng kemasan, harganya dilempar ke pasar," ujarnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya