Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KESULITAN mendapatkan minyak goreng curah dirasakan warga Kudus, Jawa Tengah, sejak sepekan terakhir setelah pemerintah melepas Harga Eceran Tertinggi (HET) pada minyak goreng kemasan. Ini karena masyarakat, termasuk sektor usaha kecil, memilih minyak goreng curah.
Itu seperti yang dialami Antok, warga Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, saat mencari minyak goreng curah di sejumlah agen hingga toko-toko besar di Kabupaten Kudus. Meski sudah keliling Kudus, ia sulit menemui minyak goreng curah.
"Sudah dari tadi keliling Kudus, minyak langka. Susah sekali carinya Mas. Ini warga mau dibuat bagaimana? Ke sini enggak ada, ke situ kosong. Ini minyak goreng curah di mana?" kata Antok ketika mencari minyak goreng curah di toko, Kelurahan Wergu Kulon, Kudus, Selasa (22/3/2022).
Menurutnya, sudah dua hari terakhir ia mencari minyak goreng curah untuk usaha kerupuk yang ia geluti. Ia memilih minyak goreng curah lantaran dengan harganya masih bisa dijangkau dalam usahanya mencari sedikit penghasilan.
"Ya memang bisanya minyak goreng curah. Kalau minyak kemasan harga segitu kami kayaknya kesusahan Mas. Bolehlah minyak goreng curah sampai Rp18 ribu atau Rp19 ribu, tidak apa-apa, buat putaran masih bisa. Namun kalau enggak ada ini bikin pusing," terangnya.
Akibatnya, kini usaha rumahan produksi kerupuk miliknya terpaksa harus libur sementara waktu lantaran stok minyak goreng di rumah sudah habis. Ditambah kondisi saat ini hampir semua bahan mulai merangkak naik. Pihaknya berharap keseriusan pemerintah dalam penanganan ketersediaan minyak goreng.
"Kacau-kacau, dapat minyak, sudah harga tepungnya naik 100%. Sebagai warga kalau tidak bisa mengurusi ini ya reshuffle opo bubar pemerintahane," tegasnya.
Menurut salah satu pemilik toko penyedia minyak goreng di Kelurahan Wergu Kulon, Benny, menuturkan sepekan terakhir tokonya belum menerima pengiriman minyak goreng lagi. Akibatnya sejumlah jeriken warga berjajar mengantre di depan toko menunggu minyak goreng curah datang. "Jeriken ditaruh saja di situ, orangnya balik. Belum tahu sampai kapan ini akan dikirim lagi minyak goreng curahnya," ujar Benny.
Benny menjelaskan ia sudah mencoba menghubungi pihak distributor pengirim minyak goreng curah dari Semarang. Namun hingga saat ini belum pernah dikirim lagi. "Biasanya seminggu dua kali ada kiriman 5.000 liter minyak goreng curah. Namun seminggu ini mulai sulit," katanya.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah di Tasikmalaya Rp25 Ribu per Liter
Hal serupa juga terjadi di ruko penjual minyak goreng curah tak jauh dari lokasi awal. Menurut pedagang, sejak sepekan terakhir belum dikirim lagi oleh pihak distributor. Akibatnya, banyak masyarakat yang mayoritas pelaku UMKM harus putar balik mencari minyak goreng ke tempat lain. Sesuai aturan pemerintah, minyak goreng curah bersubsidi dijual dengan HET ditetapkan dengan harga Rp14 ribu per liter atau setara Rp15.500 per kilogram. (OL-14)
MENJELANG Idul Fitri 2024 minyak goreng kemasan merek Minyakita dan Curah mengalami kelangkaan dan mahal di pasar tradisional yang ada di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).
HARGA minyak goreng curah atau minyak goreng tanpa merk dengan kemasan plastik di pasar tradisional Kota Depok, Jawa Barat terpantau melambung tinggi, harganya hampir setara
Jika HET minyak goreng curah dinaikkan, sudah barang tentu akan menambah beban masyarakat. Padahal, masalah utamanya ada pada aspek distribusi.
Permasalahan di sisi distribusi diduga yang mendorong pemerintah berencana menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan seusai Lebaran 2024.
MENTERI Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan kenaikan harga minyak goreng curah tak bisa dihindari.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan terhadap harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng.
Selama enam bulan yakni Januari - Juni, ditemukan 81 kasus pengidap Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
RIBUAN orang berasal dari berbagai daerah sejak Minggu (6/7) dini hari sudah memadati Kompleks Makam Sunan Kudus dan Masjid Menara Kudus. Ada yang ingin mengejar berkah nasi jangkrik.
SEORANG pendaki wanita Jovita Diva Prabudawardani, 21, yang jatuh di jurang sedalam 50 meter di Puncak Natas Angin di Rahtawu, Kawasan Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia
Sampah menumpuk terutama plastik di bawah jembatan, ungkap Agus Riawan, acapkali mengakibat saluran tersumbat.
Kebijakan yang tidak dirancang secara proporsional dan tidak realistis dalam implementasinya dapat menjadi bumerang bagi perekonomian lokal.
"Rencananya juga akan dibuatkan gazebo di lokasi temuan fosil gajah purba jenis elephas yang diperkirakan dalam kondisi hampir utuh,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved