Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tiga Desa di Kabupaten Cirebon Terendam Banjir

Nurul Hidayah
14/3/2022 21:02
Tiga Desa di Kabupaten Cirebon Terendam Banjir
Warga berjalan menerobos banjir yang merendam Desa Suranenggala Lor, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Jabar, Selasa (19/1/2021).(Antara/Dedhez Anggara.)

TIGA desa terendam banjir di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Hujan deras menyebabkan sungai meluap hingga menggenangi permukiman penduduk.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan menjelaskan hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cirebon menyebabkan tiga desa terendam banjir pada Minggu (13/3). Masing-masing desa yaitu Banjarwangunan dan Mundupesisir di Kecamatan Mundu serta Mekarsari di Kecamatan Waled. 

"Air merendam rumah warga dengan ketinggian bervariasi," tutur Alex, Senin (14/3). Di ketiga desa tersebut, sebanyak 1.248 rumah terendam banjir.

Di Desa Banjarwangunan, banjir merendam Perumahan Puri Indah Residen dan Grand Firdaus. Sedangkan di Desa Mundupesisir, banjir merendam perumahan warga di Blok Kalijaga. Sedangkan di Desa Mekarsari, banjir merendam rumah warga di Blok Manis, Pon, Kliwon, dan Wage.

Tercatat 1.612 keluarga atau 5.160 jiwa terdampak banjir tersebut. Banjir yang menerjang pada Minggu (13/3) malam perlahan surut pada Senin (14/3) dini hari.

Seorang warga Perumahan Puri Indah Residen, Banjarwangunan, Erfan, menjelaskan perumahan tempat ia tinggal kerap 
dilanda banjir. "Terutama kalau intensitas hujan tinggi," tuturnya. Banjir yang kerap menerjang sebenarnya membuat ia dan istrinya tidak nyaman. Perabotan harus diletakkan di tempat yang tinggi. 

Baca juga: Hujan Intensitas Tinggi Munculkan Banjir di Kota Malang

Saat surut, rumah pun menjadi kotor karena sampah dan lumpur. "Kami lalu sibuk bersih-bersih rumah," tuturnya.

Erfan menjelaskan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung pernah melakukan survei terhadap kondisi sungai yang sudah tinggi tingkat sedimentasinya. "Katanya mau dikeruk. Namun sampai sekarang belum terealisasi," tutur Erfan. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya