Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
HUJAN dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Malang, Jawa Timur, pada Senin (14/3), selama kurang lebih tiga jam. Ini menyebabkan banjir di berbagai titik di wilayah itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Alie Mulyanto, saat dikonfirmasi, di Kota Malang, Senin, mengatakan bahwa titik-titik banjir terjadi merata di lima kecamatan yang ada di Kota Malang. "Titik banjir hampir merata di seluruh kecamatan yang ada di Kota Malang," kata Alie.
Alie menjelaskan banjir tersebut disebabkan hujan yang sangat deras dengan durasi yang cukup lama. Hal tersebut membuat sistem drainase yang ada di sejumlah titik di wilayah Kota Malang tidak mampu menampung aliran air hujan. Akibatnya, air hujan meluap dan menggenangi sejumlah wilayah.
Ia menambahkan sesungguhnya sistem drainase yang ada di sejumlah titik tersebut sudah dibersihkan dan tidak ada sumbatan. "Untuk drainase sebenarnya tidak ada sumbatan. Namun, hujan sangat deras dan durasi waktunya cukup lama," ujarnya.
Salah seorang pemilik kafe yang ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Klojen, Albertus Karuniata, saat dihubungi mengatakan bahwa hujan deras kali ini menyebabkan genangan air yang cukup tinggi di kawasan itu. Ia mengatakan beberapa kali di tempat usahanya itu terjadi luapan air pada saat hujan deras, tetapi tidak pernah setinggi kali ini. Tinggi air yang menggenangi area tersebut diperkirakan mencapai 30 sentimeter hingga 40 sentimeter. "Untuk saat ini kondisi sudah aman, air sudah surut. Namun, pada saat hujan deras tadi, air cukup tinggi," katanya.
Wilayah Kota Malang diguyur hujan deras mulai pukul 15.30 WIB disertai petir. Hujan mulai mereda kurang lebih pada pukul 18.00. Hujan deras dengan durasi yang cukup lama tersebut menyebabkan banyak titik di wilayah Kota Malang banjir.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah satu titik banjir terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Banjir yang meluap ke jalan protokol tersebut menyebabkan kendaraan tidak bisa melintas sehingga terjadi kemacetan yang cukup panjang. Pada saat hujan mereda dan banjir mulai surut, arus kendaraan mulai bisa kembali bergerak. Banjir juga dilaporkan terjadi di kawasan Jalan Trunojoyo, Kecamatan Klojen, kawasan Sulfat, Kecamatan Blimbing, Jalan Raya Langsep, Kecamatan Klojen dan Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Lowokwaru.
Baca juga: Klaten Rawan Bencana, BPBD Bentuk Desa Tangguh Bencana
Di wilayah Kabupaten Malang, BPBD Kabupaten Malang melaporkan angin kencang yang menyebabkan puluhan rumah di Kecamatan Pakis mengalami kerusakan. Selain itu dilaporkan tanah longsor dan beberapa pohon tumbang. (Ant/OL-14)
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
UMKM menerima manfaat dari sisi mengenalkan produk, pemasaran, dan promosi.
PECINTA kuliner Nusantara dan wisatawan bisa menyerbu sejumlah pasar tradisional untuk menikmati jajanan legendaris di Kota Malang, Jawa Timur.
Sebanyak 55 personel Dishub bersiaga bersama petugas gabungan TNI dan Polri.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Pengurus PHRI Kota Malang mengambil sikap segera menemui DPRD dan Pemkot Malang guna mendapatkan solusi.
Menurut Purnawan yang juga aktivis Walhi Jatim, banjir di Suhat Malang karena tidak adanya saluran drainase yang mengalir ke kawasan Kedawung dan Tulusrejo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved