Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tangani Kelangkaan Migor, Pemkab Simalungun Gelar Operasi Pasar

Apul Iskandar
08/3/2022 17:07
Tangani Kelangkaan Migor, Pemkab Simalungun Gelar Operasi Pasar
(MI/Apul Iskandar)


MENGATASI kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, dalam dua minggu terakhir, Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan penanganan cepat. Yaitu dengan menyalurkan 75.600 liter minyak goreng kepada masyarakat melalui kecamatan-kecamatan.

Kadisperindag Simalungun Leo Lopisa Haloho mengatakan saat kelangkaan minyak goreng mulai terjadi, pihaknya mendapat perintah langsung dari Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga untuk melakukan survei kebenaran kelangkaan minyak goreng tersebut.

Leo mengungkapkan dari hasil survei, benar terjadi kelangkaan minyak goreng. Bahkan di lingkungan masyarakat, meskipun minyak goreng ada di warung-warung, harganya sangat mahal di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Menyikapi hal itu, Pak Bupati langsung mengintruksikan dilakukan penanganan dengan cara operasi pasar. Serta  melakukan komunikasi dengan produsen minyak goreng,” kata Leo, Senin (7/3).

Selanjutnya setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, Disperindag Simalungun  mendapatkan kuota minyak goreng yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat dengan harga jual sesuai HET yang ditetapkan oleh pemerintah.

Leo mengakui, pihaknya sudah tiga kali melakukan operasi pasar dengan jumlah keseluruhan 75.600 liter dan telah disalurkan kepada masyarakat melalui pihak kecamatan.

“Sebenarnya kuota itu masih kurang. Tapi paling tidak, itu sudah bisa meminimalisir kelangkaan. Namun kita masih berusaha melakukan komunikasi dengan produsen minyak, supaya kebutuhan minyak goreng di Simalungun bisa dipenuhi,” ucapnya.

Leo mengungkapkan, sebenarnya bila dihitung dengan jumlah penduduk di Simalungun mencapai 1,2 juta jiwa, setidaknyq dibutuhkan sekitar 400 ribu hingga 600 ribu liter minyak goreng setiap bulan.

“Jumlah itu kalau diasumikan setiap kepala keluarga menghabiskan 2 liter per 2 minggu. Tapi bisa juga lebih jumlah itu, karena belum dihitung kebutuhan para pelaku UMKM,“ ungkapnya.

“Jadi kemarin yang memenuhi kebutuhan operasi pasar kita dari Wilmar Group melalui Distributornya 50.400 liter dan PT Permata Hijau Palm Oleo 25.200 liter. Semuanya produk minyak goreng kemasan,” bebernya.

Leo berharap, dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng, hendaknya pihak produsen minyak bisa memberikan solusi supaya masyarakat tidak kewalahan mendapatkan minyak goreng. Apalagi, menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.

“Kasihan masyarakat kewalahan mendapatkan minyak goreng. Jadi kita berharap, adanya koordinasi baik antara pemerintah, produsen minyak dan distributor untuk bersama-sama mengatasi kelangkaan minyak goreng,” imbuhnya. (AP/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya