Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA minyak goreng kemasan Tropical di pasar tradisional Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), tembus Rp37 ribu per 2 kilogram. Selain mahal, stok minyak itu langka.
Para pedagang di pasar tradisional mengeluhkan harga minyak goreng yang kian mahal dan stok minyak yang kurang itu. Salah satu pedagang Pasar Sukatani, Median, mengatakan harga minyak goreng kemasan Tropical hari ini, Minggu (25/2/2024), naik dari Rp34 ribu per 2 kilogram menjadi Rp37 ribu atau naik Rp3 ribu per 2 kilogram.
Median mengatakan, minyak goreng kemasan Tropical tak lagi tersedia di kios-kios pedagang di pasar tradisional. Pedagang hanya menyediakan minyak goreng kemasan Bimoli, Sania, dan Minyakita.
Baca juga : 2.500 Pedagang Binaan Pemerintah Kota Depok Terancam Mati Suri
Stok minyak goreng kemasan Bimoli, Sania, Fortuner, dan Minyakita juga mulai berkurang dan harga naik pula. Namun kenaikan harganya tidak separah minyak goreng Tropical. "Naiknya Rp1.000 per dua kilo," ucapnya.
Median menyebut beberapa penyebab kosongnya minyak kemasan Tropical di kios pedagang. Salah satunya ialah pasokan minyak goreng kemasan Tropical yang kurang. Selain itu, harga minyaknya di distributor naik.
Akibatnya, para pedagang harus menjual minyak goreng kemasan Tropical di kisaran Rp37 ribu per dua kilogram. "Melonjaknya harga minyak kemasan Tropical di lapak membuat pembeli mengeluh," ungkapnya.
Baca juga : Stok Kacang Kedelai di Pasar Tugu Kota Depok Langka
Muhammad Kasim, salah seorang pedagang di Pasar Kemirimuka, Beji, Kota Depok, mengatakan masalah stok dan harga minyak goreng bukan hanya membuat konsumen pening. Pedagang pun mengaku dibuat pusing dan mau menangis.
"Pedagang juga pusing. Pasokan minyak goreng sampai sekarang masih terbatas bagi pedagang tradisional, sementara permintaan banyak," keluh Kasim saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (25/2/2024).
Disebutkan Kasim, alokasi minyak goreng untuk pasar tradisional masih minim jika dibandingkan dengan ritel modern. Pascakenaikan harganya, pedagang hanya mampu menyediakan stok minyak goreng selama dua hingga tiga hari.
Baca juga : Minyak Goreng Kemasan Sulit Didapat di Pasar Tugu Depok
"Pasokan barang terbatas itu masalah bagi kami. Sekalinya nemu hanya dikasih dua dus. Ya pusing juga kita jualnya," ujar dia.
Kasim menyayangkan sikap pemerintah yang tidak segera menggelar operasi pasar untuk menekan harga minyak goreng yang terus melambung tinggi. "Pemerintah harusnya melihat kondisi pasar dan dibarengi pengawasan yang baik," tuturnya.
Keluhan lain disampaikan Enok, pedagang gorengan keliling. Dia mengeluh mahalnya harga minyak goreng di pasar. Harga jual minyak goreng kemasan di pasar mencapai Rp38.000 per 2 liter, sedangkan minyak goreng curah Rp18.000 per liter.
Baca juga : Di Pasar Tradisional Depok, Harga Minyak Goreng Masih Tinggi
Untuk mengatasinya, Enok terpaksa mengurangi jumlah makanan yang dijual. "Biasa untuk jualan sehari itu saya pakai 3 kilogram minyak goreng. Berhubung sekarang mahal saya kurangi jualannya," kata Enok.
Meski harga minyak goreng naik, Enok tetap menjual gorengan dengan harga normal. "Yang penting jualan lancar aja saya mah, daripada dinaikin enggak ada yang beli," terang dia.
Berbeda dengan Enok, Mak Tua--pedagang bakwan, tahu isi, dan risoles--terpaksa menaikkan harga jualannya. Semula Rp1.000 lalu semenjak harga minyak goreng melambung menjadi Rp1.500 per biji. "Kita naikkan ke Rp1.500, tetapi ukurannya tetap sama," kata dia.
Dia juga mengaku susah menemukan minyak goreng di pasar tradisional maupun ritel modern. "Sering kosong. Harganya juga enggak kira-kira. Di ritel modern selalu antre dan kalaupun dapat dijatah satu orang maksimal dua," keluhnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (KUPTD) Pasar Sukatani, Tri Handoko, dan KUPTD Pasar Kemirimuka, Budi Setyanto, mengatakan semua kebutuhan pangan pascapemilu 2024 mengalami kenaikan tajam. "Semua naik bahkan langka seperti beras yang merupakan konsumsi sehari-hari masyarakat. Kita telah laporkan kenaikan harga pangan ini ke Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk segera ditindaklanjuti," katanya. (Z-2)
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik sebesar Rp7.000 per gram, pada Kamis (18/7) pagi. Saat ini, harganya menyentuh Rp1.427.000 per gram.
Pemerintah dinilai gagal membangun tata produksi industri minyak kelapa sawit. Padahal, menurutnya Indonesia adalah negara penghasil CPO terbesar di dunia.
Saat ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) sedang mendiskusikan tentang penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Minyakita.
Permasalahan di sisi distribusi diduga yang mendorong pemerintah berencana menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan seusai Lebaran 2024.
MINYAK goreng kemasan hingga curah di Pasar Tradisional, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) kembali mengalami kenaikan harga, Kamis (29/2/2024).
Total kasus HIV/AIDS di Kota Depok lima bulan terakhir (Januari-Mei) 2025 sebanyak 171 kasus, menurun dibanding tahun lalu.
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
Dampaknya, akses jalan satu-satunya menuju wilayah Kelurahan Cilangkap dan sekitarnya ditutup sementara.
Lurah Sukamaju Baru Nurhadi mengatakan pihak Kelurahan bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah memanggil kedua pihak.
Tanah longsor di Sukamaju Baru dan Harjamukti timbul karena air hujan yang meresap ke dalam tanah sehingga memicu pergerakan tanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved