Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Puluhan Sumur Warga Pekalongan Tercemar Limbah

Akhmad Safuan
06/3/2022 14:55
Puluhan Sumur Warga Pekalongan Tercemar Limbah
Ilustrasi air limbah(ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

PULUHAN sumur warga di Kelurahan Simbang Kulon, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, airnya berwarna hitam pekat diduga tercemar dari saluran limbah yang tidak masuk ke dalam instalasi pengolahan limbah (IPAL) karena masih dalam perbaikan.

Pemantauan Media Indonesia, Minggu (6/3), warga Kelurahan Simbang Kulon, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, mengeluhkan terjadinya pencemaran terhadap puluhan sumur mereka, sejak beberapa waktu lalu tidak dapat dipergunakan karena air berwarna hitam pekat dan beraroma tidak sedap.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa mencari air dari wilayah lain atau sumur warga yang masih bersih. Terjadinya perubahan air sumur warga tersebut diduga karena adanya pencemaran setelah ada perbaikan IPAL industri batik rumahnya yang sejak beberapa bulan berlangsung.

"Kita terpaksa mencari air bersih untuk kebutuhan rumah tangga ke wilayah lain, karena sumur kami tidak dapat dipergunakan dengan kondisi air berwarna hitam dan berbau kurang sedap," ujar seorang warga.

Lurah Simbang Kulon Maladi mengatakan penyebab air sumur warga berwarna hitam karena tercemar dari saluran limbah yang belum tersambung dengan IPAL, sehingga diminta agar masalah ini segera dapat dicarikan jalan keluar agar tidak mencemari semakin parah.

"Saluran limbah itu masih dalam perbaikan di dua lokasi," imbuhnya.

Baca juga:  Hampir 70% Sumber Air Minum Indonesia Terkontaminasi Limbah Tinja

Sekretaris Daerah Pekalongan Yulian Akbar secara terpisah mengatakan proyek tersebut dilaksanakan pusat merupakan program kota tanpa kumuh yang masih berjalan 70-80%, dengan munculnya persoalan maka segera dicarikan jalan penyelesaian yakni percepatan pertambangan ke IPAL.

"Kita segera koordinasikan, sehingga tidak ada lagi sumur warga tercemar limbah industri batik rumahan di wilayah itu," ujar Yulian Akbar.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya