OPERASI pasar murah dipilih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, untuk menstabilkan harga minyak goreng. Jumat (4/3), Pemkab setempat menggelar kegiatan tersebut dan dipusatkan di depan Pasar Anom Baru, Kecatamatan Kota.
Dalam operasi pasar murah itu, Pemkab menyediakan 3.600 liter minyak goreng yang dijual dengan harga Rp13.500 per liter. Warga yang hanya dibatasi membeli maksimal 2 liter.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan setempat, Chainur Rasyid, menjelaskan operasi pasar murah digelar sebagai salah satu upaya menormalkan harga minyak goreng di wilayahnya. Disamping operasi pasar, langkah lain juga akan dilakukan, namun sayang Chainur tidak bersedia menjelaskan langkah tersebut.
"Ini salah satu upaya kami. Semoga ini berdampak positif bagi harga minyak goreng," katanya.
Dampak operasi pasar murah, kata dia, salah satunya akan berakibat pada tersendatnya penjualan di tingkat pengecer. Namun, hal tersebut diharapkan berdampak pada normalnya harga. Operasi pasar tersebut akan dilakukan secara rutin di beberapa kecamatan, sehingga cakupan sasarannya lebih luas.
Ia menjelaskan, sampai saat ini harga barang tersebut belum normal dan terjadi perbedaan harga di sejumlah pasar. Sementara persediaan masih di Sumenep dipastikannya masih cukup.
Di sebagian pasar, minyak goreng masih dijual dengan harga di atas ketentuan pemerintah. Akibatnya, kebijakan pemetintah tentang minyak goreng satu harga, belum bisa diterapkan secara penuh. "Upaya ini akan terus dilakukan debgan harapan akan membawa dampak positif bagi warga," kata Chainur Rasyid. (OL-15)