Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Tertunda Setahun, Ajang Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII di DIY Digelar Juni Mendatang 

Mediaindonesiia.com
03/3/2022 23:20
Tertunda Setahun, Ajang Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII di DIY Digelar Juni Mendatang 
Audiensi penyelenggaraan Pesparawi XIII kepada Wagub DIY KGPAA Paku Alam X(Dok. Humas Pemda DIY)

PADA 2019, Daerah Istimewa Yogyakarta ditunjuk sebagai tuan rumah event nasional 3 tahunan, Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII. Event yang sedianya akan digelar pada 2021 itu, baru bisa digelar pada tahun ini, karena tahun lalu kondisi pandemi masih sangat tidak kondusif.   

Berkaitan dengan hal tersebut, Pesparawi Nasional bersama Direktue Urusan Agama Kristen Direktorat Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama Jannus Pangaribuan melakukan audiensi kepada Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Sri Paduka menerima rombongan tersebut dengan didampingi Kepala Kanwil DIY Kemenag Masmin Afif, dan Kepala Biro Bina Mental SPiritual Setda DIY, Djarot Margiantoro. 

Sri Paduka mengatakan, di tengah gelombang ketiga Covid-19 yang sedang melanda, pilihan untuk menyelenggarakan Pesparawi XIII menjadi dilematis. Di satu sisi, event yang sudah mundur ini memang harus segera dilaksanakan, mengingat event ini juga mempengaruhi program-program Kemenag selanjutnya. Namun di satu sisi, Sri Paduka juga tidak ingin nantinya Covid-19 makin merebak di DIY. 

“Event ini kalaupun tetap diselenggarakan, saya mau ada antisipasi terhadap lonjakan kasus dengan sebaik-baiknya. Dari jumah peserta, penggunaan teknologi, pemanfaatan tempat-tempat lain untuk isoter. Karena untuk isoter, melayani masyarakat DIY saja sudah penuh, apalagi dari luar dengan jumlah 15 ribu orang. Tentu berat,” kata Sri Paduka. 

Sri Paduka menegaskan, penyelenggaraan Pesparawi XIII ini nantinya harus dipastikan dengan baik, sesuai dengan prosedur penyelenggaraan acara pada masa pandemi. Karena bagaimanapun, mengumpulkan banyak orang pada saat ini tidak bisa sembarangan. Harus ada langkah antisipasi yang matang. 

Masmin Afif mengungkapkan, ada beberapa catatan penting pada penyelenggaranaan Pesparawi XIII yang akan diselenggarakan pada 19 hingga 26 Juni 2022 mendatang. Pertama, event ini akan tetap diselenggarakan mengingat belum ada kepastian kapan pandemi berakhir. Namun, Afif berharap angka kasus akan semakin melandai. 

Kedua, akan dilakukan penyesuaian dan pertimbangan jumlah peserta yang akan hadir. Jumah awal peserta diperkirakan mencapai 15 ribu peserta, untuk kemudian dipangkas menjadi 6 ribu saja. 

“Dari jumlah ini tadi Pak Wagub minta dipertimbangkan lagi untuk bisa dikurangi. Ini karena melihat suasana saat ini yang sedang ada pada gelombang ketiga. Agar mengurangi kerumunan,” jelas Afif. 

Baca juga : 37% Wilayah Kota Medan Sempat Terendam Banjir

Selain itu, penyelenggaraan kegiatan akan digelar di beberapa venue berbeda. Hal ini sebagai langkah meminialisir penyebaran Covid–19 dan mengkondusifkan suasana. Tentu disiplin prokes juga menjadi catatan penting bagi penyelenggara dan peserta. 

Sementara itu, Djarot Margiantoro turut mengungkapkan bahwa persiapan sudah mulai berjalan saat ini. Menurutnya, kepanitiaan nanti akan diperkuat oleh seluruh OPD di DIY. Selain itu, Djarot juga akan menggandeng mahasiswa-mahasiswa daerah yang ada di DIY yang memiliki asrama. Asrama ini nanti akan dimanfaatkan untuk mendukung operasional kegiatan. 

“Kita ambil langkah ini untuk memaksimalkan potensi DIY dan mengurangi keterlibatan pihak luar,  ini akan mengurangi resiko paparan Covid–19 juga,” kata Djarot. 

Menurut Djarot, dirinya juga akan melaksanakan arahan Wagub DIY terkait pemanfaatan teknologi untuk memudahkan pekerjaan. Nantinya, akan ada desain kartu peserta yang memuat data keseluruhan dari peserta itu sendiri. 

“Kita manfaatkan teknologi melalui database ID card yang isinya berbagai macam informasi yang jelas. Kala rencana awal tanpa ada kejadian luar biasa ini, seluruh rencana kita pastikan sudah ideal,” tuturnya. 

Djarot sendiri menilai DIY telah lebih dari siap menggelar event ini dengan dukungan Kabupaten/Kota dan dukungan seluruh wilayah Indonesia.  Ada hal penting juga yang menjadi konsentrasi bagi panitia penyelenggara. Event ini diharapkan bisa menjadi percontohan penyelenggaraan event skala besar dengan protokol keseatan yang ketat. 

“Ini bisa menjadi percontohan bagi event lain, dengan cara melakukan protokol kesehatan yang ketat. Akan kita tambahkan juga usulan persyaratan vaksinasi dosis 3 juga pada peserta. Nanti kita tinjau kembali juknisnya,” tutup Djarot. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya