Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
Beberapa tahun terakhir, Labuan Bajo menjadi pusat perhatian banyak pihak. Hal ini tentu tidak lepas dari fakta bahwa Labuan Bajo memiliki banyak sekali obyek wisata.
Bahkan bisa dikatakan hampir setiap sudut wilayahnya memiliki keunikan yang menghubungkan seluruh keindahan mulai dari pantai, laut, bukit serta padang rumput.
Tidak hanya itu, Labuan Bajo juga kaya akan budaya dan kearifan lokal yang tidak kalah dengan eksotisme alamnya.
Baca juga : Kemenparekraf Dorong Penyerahan Pengelolaan Aset Pariwisata Dipercepat
Karena keindahan dan keunikan tersebut, Labuan Bajo kemudian menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas (DPSP) di Indonesia, selain 4 DPSP lain yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Likupang di Sulawesi Utara.
Dengan dijadikannya Labuan Bajo sebagai DPSP, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo untuk menjadi salah satu destinasi wisata premium.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mengubah wajah Labuan Bajo agar lebih menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Baca juga : Hutan Bowosie Siap Diremajakan Sebagai Destinasi Wisata Ecotourism
Waterfront merupakan salah satu dari program penataan KSPN Labuan Bajo dan saat ini infrastrukturnya telah rampung dibangun, siap digunakan dan telah dilengkapi dengan fasilitas kelas dunia dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan.
Sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (Flores) memegang fungsi koordinasi lintas dalam rangka mempercepat pembangunan pariwisata di Labuan Bajo juga turut memberi penjelasan terkait progres dan proses aktivasi dari infratruktur yang telah dibangun tersebut.
Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menjelaskan bahwa pertanggal 8 Februari 2022, pembangunan dan penataan waterfront telah 100% selesai dan saat ini pihaknya bersama dengan kementerian dan lembaga terkait tengah mempersiapkan beberapa aktivasi untuk mengisi ruang publik yang telah dibangun tersebut.
Baca juga : DPSP Labuan Bajo Diaudit, Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
"Saat ini kita sudah masuk dalam tahap menggabungkan aktivasi program dan infrastruktur, sehingga ruang publik ini bisa memberi manfaat langsung ke masyarakat dan bisa menjadi atraksi landmark wajib Labuan Bajo," jelas Shana di Labuan Bajo, Kamis (24/2).
Shana juga melanjutkan bahwa semua pihak dapat menggunakan ruang publik tersebut selama mengikuti peraturan dan memberi dampak positif kepada masyarakat setempat.
"Waterfront adalah ruang publik, jadi siapa pun boleh menggunakan area waterfront untuk aktivitas, baik itu aktivitas dari komunitas dan bisa diisi event-event selama mendapat izin dari pihak pengelola waterfront, menjaga kebersihan, dan menjaga segala fasilitas yang dibangun tersebut" tambahnya.
Baca juga : Piknik di Atas Bukit, Wisata Baru di Labuan Bajo
Sebagai bangunan yang didesain sebagai ruang publik, BPOLBF bersama kementerian dan lembaga terkait berupaya untuk selalu melibatkan masyarakat lokal dan menduniakan salah satu bangunan ikonik Labuan Bajo ini.
"Event yang dibuat tentunya akan selalu melibatkan komunitas lokal dan kita berharap mulai dari waterfront ini. Kita punya banyak produk kesenian dan kebudayaan yang menarik, kita akan mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan" ungkap Shana.
Shana juga menceritakan bahwa sejak awal proses pembangunan Waterfront selalu melibatkan masyarakat.
Baca juga : Sosialisasi Sadar Wisata Bangkitkan Motivasi Warga Desa Sekitar Labuan Bajo
"Ketika Waterfront pertama kali didesain, masyarakat setempat turut diikutsertakan sehingga muncullah desain seperti yang saat ini sudah jadi dan bagian dari aspirasi mereka" jelas Shana.
Selain itu, Dirut BPOLBF juga menegaskan bahwa kawasan yang dibangun untuk kebangkitan ekonomi masyarakat adalah bangunan yang dibangun untuk masyarakat dan digunakan untuk masyarakat.
"Waterfront ini dibangun untuk publik, jadi jangan malu-malu untuk menggunakannya dengan maksimal, namun tentunya harus tetap mengikuti peraturan yang ada, menjaga kebersihan, dan tentunya merawat fasilitas yang sudah dibangun bersama ini," jelasnya.
Baca juga : Produk Ekonomi Kreatif Indonesia Tampil pada 1st TWG 2022
Kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut, SE mengapresiasi pemerintah pusat yang telah membangun infrastruktur di Labuan bajo, salah satunya waterfront.
Ia berharap waterfront segera diserahkan kepada Pemkab Manggarai Barat untuk selanjutnya dikelelola dengan melibatkan masyarakat lokal.
Pius Baut juga mengajak semua pihak termasuk BPOLBF dan semua stakeholder untuk bergandengan tangan menyambut G20 serta memanfaatkan moment G20 ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
Baca juga : Labuan Bajo Sukses Jadi Tuan Rumah The 1st Tourism Working Group
Sementara Ketua Astindo Labuan Bajo, Ignas Suradin juga mengapresiasi Presiden Jokowi, yang punya perhatian luar biasa terhadap Labuan Bajo.
“Apresiasi kita yang tinggi kepada Pak Jokowi dan juga kepada kementerian PUPR dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo,” papar Ignas Suradin.
Menurut Ignas, waterfront tentu menambah ruang publik untuk warga Labuan Bajo dan wisatawan sehingga seluruh warga punya kewajiban untuk menjaga dan merawatnya.
“Jangan pernah dikasih ruang untuk vandalisme, ataupun pedagang kaki lima di area tersebut apalagi mengubah fungsinya menjadi tempat jemur pakaian,” ingat Ignas.
Waterfront tentu menambah spot wisata terutama untuk market wisatawan domestik baik untuk foto-foto maupun wisata sejarah Kampung Bajo. (RO/OL-09)
MATERIAL vulkanis yang terus-menerus keluar dari Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Wunopito, Kota Lewoleba.
Jelajahi Manta Point Labuan Bajo, spot menyelam terbaik untuk bertemu pari manta. Temukan tips, lokasi, dan pengalaman seru di sini!
ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Juni 2025 memengaruhi sejumlah aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
KONDISI geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel, bisa berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal itu disorot dala Rakernas ASITA 2025
Peningkatan kualitas pariwisata dapat mendorong layanan yang lebih baik, pemberdayaan SDM, dan pengalaman positif yang merata.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengembalikan status internasional Bandara Ahmad Yani dan mendorong sektor pariwisata serta investasi di Jawa Tengah.
Nilai transaksi BBTF 2025 diperkirakan mencapai Rp7,84 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3% dibanding 2024.
Chiang Rai hadir sebagai destinasi dengan udara sejuk, ketenangan, serta deretan lokasi ikonik yang sarat akan seni dan nilai spiritual.
WAKIL Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mencabut izin usaha pertambangan (IUP) empat perusahaan tambang di Raja Ampat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved