Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Barekraf) mempromosikan ragam produk ekonomi kreatif dalam 1st Tourism Working Group 2022, yang berlangsung pada 10-11 Mei 2022 di Sudamala Resort, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Produk ekonomi kreatif itu di antaranya pakaian tradisional yang dikenakan Menparekraf atau Kepala Barekraf Sandiaga Salahuddin Uno, berupa tenun sutra Mandar Sureq Marasa.
Selain itu, syal songkek khas Manggarai, NTT, yang dikenakan Chair of Tourism Working Group, Frans Teguh, dan Co Chair of Tourism Working Group, Iman Santosa hingga dihadirkannya ragam produk olahan kuliner khas NTT.
Baca juga : Presidensi G20 Berdampak Positif Bagi Pelaku UMKM di Labuan Bajo
Kain tenun sutra Mandar Sureq Marasa yang dikenakan Menparekraf Sandiaga saat membuka 1st Tourism Working Group secara daring ini adalah motif tenun baru dari Sulawesi Barat, yang merupakan gagasan dari Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat.
Menparekraf menyampaikan bahwa tenun sutra Mandar Sureq Marasa adalah salah satu produk ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya pengrajin yang mayoritas dilakukan oleh ibu-ibu daerah pesisir Sulawesi Barat.
"Tenun Sutra Sureq Marasa dibuat dengan proses handmade dan ditenun dengan alat tradisional yang keseluruhannya dilakukan oleh tenaga manusia, sehingga memiliki nilai jual yang tinggi," ujar Menparekraf dalam keterangan pers, Rabu (11/5).
Baca juga : Komunitas Kreatif Labuan Bajo Bisa Jadikan Parapuar Ruang Kreativitas
Sementara itu, syal yang dikenakan Chair of Tourism Working Group, Frans Teguh, dan Co Chair of Tourism Working Group, Iman Santosa merupakan songkek khas Manggrai, NTT, ini adalah kain tenun yang wajib dikenakan saat acara-acara adat.
Acara adat antara lain saat kenduri (penti), membuka ladang (randang), hingga saat musyawarah (Nempung).
Motif yang dipakai pun tidak sembarang. Setiap motif mengandung arti dan harapan dari orang Manggarai dalam hal kesejahteraan hidup, kesehatan, dan hubungan, baik antara manusia dan sesamanya, manusia dengan alam maupun dengan Sang Pencipta.
Baca juga : Wamenparekraf Dukung IAI Gelar Pameran dan Konferensi Arsitektur ARC:ID
Tak hanya pakaian tradisional yang dihadirkan, produk subsektor kuliner khas NTT pun turut ditampilkan pada 1st TWG 2022.
Hadirnya ragam produk ekraf pada 1st TWG 2022 di Labuan Bajo ini diharapkan bisa mengenal keragaman dan keunikan budaya Indonesia kepada para delegasi G20.
Direktur Utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores) Shana Fatina mengatakan hadirkan produk-produk ekraf pada ajang 1st TWG 2022 ini menjadi sarana promosi efektif kepada para delegasi.
Baca juga : DPSP Labuan Bajo Diaudit, Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
"Display yang kami tampilkan pada ajang ini dikemas dengan menarik, seperti kopi khas NTT, ada 4 jenis kopi yang ditawarkan yaitu Juria, Robusta, Arabica, Yellow Catura. Kopi Robusta Manggarai dan Arabica Manggarai serta Arabica Bajawa telah memiliki sertifikasi indikasi geografis sehingga memiliki nilai yang tinggi dan dapat memberi manfaat lebih bagi petani kopi," jelas Shana.
"Juga terdapat hampers eksklusif produk dari 11 kabupaten di Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima ), antara lain madu dari Lembata, sirup gula sorghum Flores Timur, teh herbal dari Manggarai, kopi arabika Juria dari Manggarai Timur, coconut chips dari Nagekeo, biji kakao manis dari Sikka, sambal nanas dari Ende, kopi arabica Bajawa dari Ngada, kacang kenari kakao kayu manis dari Alor, kacang mete karamel dari Bima, dan juga gula aren Kristal dari Mabar," jelas Shana Fatina.
"Juga dekorasi atribut meeting termasuk songke Manggarai yang ditenun oleh para perempuan Flores dan patung komodo handmade dari masyarakat, menunjukkan kekuatan ekraf berbasis masyarakat di Labuan Bajo," tambah Shana.
Selain hasil produk ekraf, lanjut Shana, juga ditampilkan materi promosi lainnya, seperti buku kopi Flores, buku dan foto-foto proses pembuatan dan penggilingan kopi serta pemutaran video promosi pariwisata Labuan Bajo yang menggambarkan keindahan alam, keunikan budaya, serta kekuatan pariwisata berkelanjutan pada sesi TWG tersebut. (RO/OL-09)
"Penyampaian informasi dilakukan secara terus-menerus, dipandu jalur-jalurnya, terutama jalur yang benar dan terarah hingga informasi programnya bisa sampai ke pihak yang membutuhkan,"
Yovie Widianto menyoroti isu royalti dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) periode baru yang baru saja diresmikan oleh Kementerian Hukum.
KEMENTERIAN Ekonomi Kreatif (Ekraf) bersama dengan Volkswagen dan Maxdecal berkolaborasi menghadirkan kampanye New Buzz in Life di ajang GIIAS 2025.
Gekrafs Kampus ditantang untuk memperluas jaringan ke lebih banyak wilayah dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia secara masif dalam setahun ke depan.
Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pembangunan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, kolaboratif, dan berdaya saing global.
Gali Potensi Ekonomi Kreatif dari Kuliner dan Perhotelan
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) hingga Juni 2025 telah memfasilitasi 792 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di 23 Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Dukungan terhadap kegiatan UMKM sangat penting. Apalagi para pelaku UMKM diketahui didominasi oleh kalangan ibu rumah tangga yang memerlukan pembinaan dari pemerintah.
Di Jakarta Fair 2025, produk makanan masih menjadi primadona bagi para pengunjung.
LAFLO menyalurkan furnitur keluaran Eropa ke hunian-hunian berupa apartemen mewah di Tanah Air. Selain LAFLO, sister company LAFLO, Pita, menyediakan furnitur merek lokal dan China.
Pelaku industri konveksi dengan mengajak ikon anak muda Citayam Gank (Bonge, Kurma, dan Roy) untuk berbelanja produk lokal di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (12/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved