Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Kemenekraf Gandeng Gekrafs Kolaborasi Bangun Ekosistem Ekonomi Kreatif

Media Indonesia
22/7/2025 13:59
Kemenekraf Gandeng Gekrafs Kolaborasi Bangun Ekosistem Ekonomi Kreatif
Penandatanganan MoU Kementerian Ekonomi Kreatif dan Gekrafs dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif.(Dok Gekrafs)

NOTA Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) resmi ditandatangani pada Minggu (20/7), bertempat di Hutan Kota by Plataran, GBK, Jakarta.

Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pembangunan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, kolaboratif, dan berdaya saing global. Kerja sama ini bukan hanya simbolis, melainkan merupakan langkah konkret dan strategis dalam mendorong hadirnya regulasi yang berpihak kepada pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia.

Acara ini turut dihadiri oleh 38 Ketua DPW Gekrafs dari seluruh Indonesia, DPLN, Gekrafs Kampus, DPP Gekrafs periode 2019–2025, serta Ketua Umum terpilih, Kawendra Lukistian, yang menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat kontribusi ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan nasional dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Kawendra menyambut positif keterlibatan aktif pemerintah dalam kerja kolaboratif ini. Ia menilai sinergi yang terbangun antara Gekrafs dan Kemenparekraf menjadi bukti nyata bahwa masa depan ekonomi kreatif Indonesia hanya bisa diwujudkan melalui langkah bersama yang adaptif dan berkelanjutan.

“Kami meyakini bahwa ekonomi kreatif adalah masa depan Indonesia. Visi Gekrafs adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban ekonomi kreatif dunia. Untuk mencapainya, dibutuhkan sinergi yang kolaboratif, adaptif, dan berkelanjutan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dari pemerintah, komunitas, hingga pelaku industri. Hanya dengan gotong royong lintas sektor, ekosistem kreatif kita bisa tumbuh inklusif, berdaya saing, dan mendunia,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa regulasi yang berpihak kepada pelaku ekonomi kreatif sangat diperlukan demi mencapai visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Ia menjelaskan, pengembangan sektor ekonomi kreatif akan diukur melalui empat indikator utama: jumlah tenaga kerja, ekspor, investasi, dan kontribusi terhadap PDB. Oleh karena itu, penguatan sektor ini harus dilakukan melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan pelaku kreatif.

Riefky juga menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Gekrafs, yang saat ini telah menjangkau 38 provinsi, 250 kabupaten/kota, dan memiliki perwakilan di 6 negara dengan lebih dari 38.000 anggota. Organisasi ini dinilai telah berperan aktif dalam memperluas literasi ekraf, menciptakan ruang usaha, dan melestarikan budaya lokal melalui produk-produk kreatif.

Dalam kesempatan yang sama, Amin Ahlun Nazar, Ketua DPP Gekrafs Bidang Kerjasama periode 2019–2025, menambahkan:

“Saya senang sekali akhirnya kesepakatan ini terwujud. Perlu dipahami, tidak mudah membangun jejaring yang kuat dan solid seperti Gekrafs yang sudah tersebar luas di seluruh Indonesia. Proses ini tidak mungkin diulang dalam waktu singkat. Maka, MoU ini menjadi momentum strategis agar semua potensi ekonomi kreatif bisa diserap maksimal, dijadikan dasar kebijakan, dan benar-benar dirasakan dampaknya di masyarakat.”

Ia menegaskan bahwa komitmen Gekrafs bukan hanya pada tataran wacana, tetapi menyentuh langsung para pelaku ekraf di tingkat akar rumput.

“Pertumbuhan Gekrafs tidak lepas dari semangat kolaborasi dan sinergi para pelaku ekonomi kreatif di berbagai daerah. Ketua Umum kami sendiri adalah sosok yang lahir dan berkembang dari ekosistem ini, sehingga beliau secara langsung memahami tantangan serta perjuangan yang dihadapi pelaku ekonomi kreatif. Dengan landasan tersebut, Gekrafs terus berupaya meningkatkan kesejahteraan sekaligus mengangkat marwah para pelaku ekonomi kreatif. Penandatanganan MoU ini merupakan wujud nyata komitmen kami untuk mewujudkan tujuan tersebut,” tegasnya.

Gekrafs baru saja menyelenggarakan Rembuk Kreatif Nasional pada 18–20 Juli 2025, yang mencakup Kongres I Gekrafs serta Festival Ekraf 'Svarafest' pada 19–20 Juli di Lapangan Baseball GBK. Rangkaian kegiatan ini menjadi momentum konsolidasi sekaligus selebrasi, mempertemukan pelaku kreatif dari seluruh Indonesia dalam semangat inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan.

Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Dewan Penasehat Gekrafs, Sufmi Dasco Ahmad, turut memberikan dukungannya.

“Saya tunggu undangannya pada Kongres kedua, ketiga, dan seterusnya. Kita harapkan organisasi ini terus berkembang serta menyumbangkan kejayaan bagi bangsa dan negara kita.”

Melalui kerja kolaboratif dan konkret ini, Gekrafs dan Kemenparekraf menyatakan komitmen bersama untuk terus mendorong sektor ekonomi kreatif sebagai kekuatan utama dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan berdaya saing global. (Ant/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya