Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DUA tahun masih terdampak pandemi korona, apalagi sekarang kasus varian Omikron pun sedang meningkat,selain itu masyarakat harus tetap waspada dengan penyakit lainnya, terutama di musim hujan ini, yaitu demam berdarah dengue (DBD).
DBD sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang biak saat musim hujan seperti ini.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 20 Februari 2021, terdapat 13.776 kasus DBD dengan kasus terbanyak di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dalam acara peluncuran detikJatim beberapa waktu lalu, Enesis sebagai pemegang merek Soffell dan Force Magic membagikan 100 paket produk soffell untuk melindungi masyarakat dari gigitan nyamuk Aedes aegypti, sekaligus 1000 healty kit untuk terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Wabah DBD Merebak di Tangsel Capai 271 Kasus, Warga Diimbau Waspada
Paket secara simbolis diberikan oleh Ketua Yayasan Enesis Indonesia, Elkana Lewerisa kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Brand Manager Soffell dan Force Magic, Louis Sumantadiredja, mengungkapkan bahwa Enesis terbuka untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya ancaman di tengah pandemi ini.
"Edukasi ini diharapkannya membuat masyarakat terhindar akan risiko terjangkit DBD," kata Louis pada keteranga pers, Senin (21/2).
Di kesempatan yang sama Louis menunjukan keampuhan Soffell dalam uji ampuh nyamuk yang disaksikan langsung oleh beberapa wali kota dan bupati se-Jawa Timur serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Dari uji ampuh tersebut, terlihat nyamuk tidak mengigit tangan yang sudah di oleskan dengan Soffell.
"Enesis berharap warga Jawa Timur bisa lebih peduli lagi untuk menjaga kesehatan. Baik dari penyakit covid-19 yang tengah menjadi pandemi saat ini, kemudian juga DBD, dan berbagai penyakit lainnya," tutur Louis. (RO/OL-09)
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Jika jus jambu sudah terbukti secara ilmiah menaikkan trombosit, terapi dengue sudah sejak lama akan menggunakan jus ini.
Bila anak tak menyukai jus buah, orang tua sebaiknya tidak memaksakan meminum jus buah tertentu misalnya jus jambu yang kadang dipercayai bagus untuk pasien dengue.
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Analisis CIA mencakup pemeriksaan lebih mendalam terhadap kondisi di laboratorium keamanan tinggi di Wuhan, Tiongkok, sebelum wabah terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved