Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
ANAK adalah generasi penerus bangsa. Itu sebabnya sangat penting memperhatikan tumbuh kembang mereka. Begitupun dalam hal pendidikan. Karena tiu peran serta semua pihak untuk memperhatikan anak sangat penting.
Berangkat dari situ PT Askrindo secara konsisten memberikan perhatiannya terhadap anak-anak. Perhatian tersebut diwujudkan melalui program Askrindo Pintar dengan melakukan serangkaian kegiatan bagi pendidik dan tokoh masyarakat selama 3 hari di wilayah Lampung Tengah.
Baca juga: Anak-Anak Disabilitas Majemuk Bisa Mandiri
Dalam kegiatan itu Askrindo yang bekerjasama dengan Komnas Perlindungan Anak dan PAUD Institute, menggelar kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Anak di kabupaten Lampung Tengah yang diikuti 240 peserta yang terdiri dari tenaga pendidik PAUD, SD dan SMP, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kemudian kegiatan Pelatihan Guru PAUD se-Provinsi Lampung yang diikuti 235 Guru PAUD, serta ditutup dengan memberikan Mobil Literasi (Mobil Pintar) kepada PAUD Lampung Tengah.
Pada kegiatan Sosialisasi UU Perlindungan Anak, Askrindo menghadirkan Ketua Komisi Nasional Anak (Komnas Anak) RI, Arist Merdeka Sirait. Menurut Arist, masyarakat perlu mengetahui Undang-undang tentang perlindungan anak karena saat ini tindak kekerasan terhadap anak secara nasional masih cukup tinggi dan kebanyakan pelaku adalah orang terdekat. Arist berharap, ada sanksi-sanksi sosial yang diberlakukan di tengah-tengah masyarakat terhadap pelaku kekerasan tersebut.
“Di sini penting adanya komitmen dan peran serta masyarakat yang dimulai dari lingkungan keluarga, juga sekolah, kemudian di tingkat dusun dan kampung dengan adanya peraturan dari desa terhadap tindak kekerasan terhadap anak,” jelas Arist.
Direktur Kepatuhan, SDM dan Manajemen Risiko Askrindo, Kun Wahyu Wardana mengatakan Askrindo sangat concern terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Angka kekerasan terhadap anak-anak menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) disebut meningkat, sehingga ke depan Askrindo terdorong untuk terus melakukan sosialisasi UU Perlindungan Anak ke seluruh wilayah Indonesia.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami bersama Komnas Anak fokus dalam hal melakukan sosialisasi Undang-undang perlindungan anak. Hal ini dimaksudkan dalam upaya mencegah potensi kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi anak yang ada di Indonesia. Selain terus melakukan sosialisasi UU Perlindungan Anak, sejak tahun 2015, Askrindo konsisten memberikan kepeduliannya kepada anak-anak melalui program Askrindo Pintar. Dalam rangka meningkatkan kompetensi, Askrindo juga memberikan pelatihan kepada guru-guru PAUD di Lampung Tengah ini, agar mendapat wawasan yang lebih tepat terkait perkembangan anak,” ujar Kun.
Dalam rangkaian kegiatan yang sama, di hari terakhir Askrindo memberikan 1 unit Mobil Literasi (Mobil Pintar) kepada PAUD wilayah Lampung Tengah yang disaksikan Bupati Lampung Tengah. Pemberian Mobil Pintar di Lampung Tengah ini melengkapi 23 Mobil Pintar Askrindo yang sudah ada sebelumnya dan tersebar di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad, mengucapkan terima kasih kepada Askrindo yang telah memberikan 1 unit mobil literasi untuk Provinsi Lampung khususnya lampung Tengah dan telah membantu pemerintah daerah untuk dapat memberikan layanan pendidikan terbaik untuk anak- anak. “Kami mengapresiasi kepada semua pihak yang turut berperan dalam upaya membangun komitmen bersama dalam memberikan dan memperhatikan pendidikan anak-anak khususnya Lampung Tengah.” (RO/A-1)
KETUA Umum Komnas Perlindungan Anak Agustinus Sirait mengutuk keras atas peristiwa dugaan pencabulan yang melibatkan Kapolres Ngada AKBP Fajar Widya darma Lukman
KETUA Komnas Perlindungan Anak, Agustinus Sirait menyebut tindak kekerasan anak terus bertambah. Bahkan catatan di tahun 2024, meningkat 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Komnas PA sudah melakukan kegiatan edukasi sebanyak 25 ribu anak dari sekitar 123 sekolah. Ketika pelakunya adalah guru biasanya anak-anak itu takut untuk melapor.
Ironisnya, pelaku dibantu istri inisial W saat melakukan perbuatan tersebut.
Komnas PA bersama Komunitas Teman Baru, bekerja sama dengan kreator konten lingkungan Jerhemy Owen mengadakan kunjungan ke pemukiman Bantar Gebang.
Menurut data terbaru, setiap 36 kelahiran terdapat satu anak yang lahir autis. Dan BPA itu sangat berperan besar sebagai penyebabnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved