Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH mahasiswa lintas fakultas dari Universitas Andalas (Unand), melakukan uji coba penggunaan alat pengusir hama di hamparan sawah milik Kelompok Tani Cinta Damai di kelurahan Pisang, kecamatan Pauh, Kota Padang.
Alat pengusir hama ini dinamakan Agraris (Alat Pengusir Hama Padi Otomatis).
Ide pembuatan Agraris ini, dilatarbelakangi pemberitaan sebuah media siber di akhir 2020 lalu. Dalam berita itu disebutkan, 70 hektare sawah di Padang diserang hama wereng. Lokasi terparah di kelurahan Pisang, kecamatan Pauh, Padang.
''Lahan yang terserang wereng mencapai angka 80-90% dari hamparan persawahan yang ada di Pisang. Dari perisitiwa inilah, Agraris ini diciptakan,'' ungkap Ketua Tim Agraris Unand, Arif Rahman, Rabu (2/2).
Agraris adalah sebuah inovasi yang dilahirkan mahasiswa yang ikut Kelas Projects Independen. Kelas ini merupakan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB-KM).
Kelas lainnya dalam program MB-KM ini yakni Magang Bersertifikat, Siaga Bencana dan Project Kemanusiaan.
Ketua Tim Agraris ini, mahasiswa Jurusan Elektro Fakultas Teknik Unand, Arif Rahman dengan anggota Yolanda Farmayeni (Jurusan Elektro), Wahyu Pradana (Jurusan Elektro), Adif Bayu Tirta (Jurusan Sistem Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian) dan Ahmad Abel Alfando (Jurusan Teknik Mesin). Sementara, yang jadi dosen pembimbing, Dr Eng Muhammad Ilhamdi Rusydi.
Karya inovasi mahasiswa ini mendapatkan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2021. PKM ini merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mewadahi kreativitas dari seluruh mahasiswa di Indonesia.
Dijelaskan Adif, Agraris ini dikembangkan untuk dapat mengusir hama secara otomatis. Alat ini ditujukan untuk membantu petani dalam mengatasi hama burung, wereng dan tikus secara sekaligus. ''Alat ini memanfaatkan bunyi frekuensi ultrasonik untuk mengusir hama burung, wereng dan tikus,'' ungkap dia.
Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan lampu dan flock reflector. "Lampu ini berguna untuk membasmi hama wereng dan flock reflector ini berguna untuk mengusir burung dengan memanfaatkan silau yang berasal dari pantulan cahaya matahari,'' terang Adif.
Agraris ini telah disosialisasikan cara penggunaannya ke petani di Kelompok Tani Cinta Damai di daerah Pisang sekaligus mitra dalam melakukan kegiatan inovasi ini.
Kelebihan dari alat ini, ungkap Adif, kerangka utama yang dibuat semi-portable, sehingga cukup mudah bagi pengguna untuk memindah-mindahkannya.
Jangkauan dari frekuensi ultrasonik, juga dapat mencapai satu hektare lahan pertanian. Kemudian, lampu yang digunakan untuk menangkap hama wereng, telah menggunakan controller otomatis. ''Controller ini digunakan, agar lampu dapat hidup otomatis pada pukul 18.00 WIB dan pada pada pukul 06.00 WIB,'' ungkapnya.
Menurut Adif, tim akan mengevaluasi dan meningkatkan kinerja Agraris ini, sesuai dengan kebutuhan dari mitra. Kemudian, juga akan dilakukan survei pada anggota Kelompok Tani Cinta Damai terhadap manfaat yang diperoleh.
''Agraris ini tengah kita ajukan Hak Patennya ke Kanwil Kemenkumham Sumbar,'' pungkasnya. (YH/OL-10)
Makan Bajamba digelar sebagai bentuk penghormatan kepada para raja dan sultan.
SEJARAWAN Universitas Jember Prof. Nawiyanto mengecam perobohan Rumah Singgah Bung Karno di Padang, sebab sudah ditetapkan cagar budaya yang seharusnya dijaga kelestarian dan dirawat
Tak banyak yang tahu, sastrawan kondang pengarang Siti Nurbaya Marah Roesli sebenarnya berprofesi sebagai dokter hewan.
Dalam acara ini ditekankan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap potensi bahaya Megathrust yang mengancam wilayah Padang.
Pemko Padang memperbaiki infrastruktur penting dengan memfokuskan pada jalur evakuasi tsunami.
Sebanyak 2.200 pelari dari berbagai daerah di Sumatra Barat dan Indonesia turut ambil bagian dalam event tahunan ini.
Pria yang karib disapa Mas Tomi ini menyebut keberanian HIMA MM mengangkat tema ini mengingatkan pada tokoh-tokoh tangguh asal Sumatra Barat seperti Bung Hatta, H. Agus Salim dan Buya Hamka
SELURUH aktivitas di lingkungan Universitas Andalas, terkecuali pelayanan Rumah Sakit, keamanan (security) dan kebersihan disetop. Hal ini akibat tiga dosen meninggal akibat Covid.
Pelatihan jurnalistik merupakan kesempatan yang bagus untuk menjadikan mahasiswa yang ada di Unand menjadi bagian perubahan.
Rencananya pelatihan ini juga tidak hanya untuk mahasiswa tetapi juga dosen dengan melakukan pelatihan menulis ilmiah populer.
Ketika informasi diekstensi menjadi sebuah saluran lebih luas lagi melalui media sosial maka kembali pada hakikat jurnalistik karena ada tanggung jawab sosial.
Kemenperin menyerahkan 1.000 unit bantuan tabung oksigen dan regulator kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved