Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNIVERSITAS Andalas (Unand) kembali mencatatkan prestasi dengan mengukuhkan enam guru besar tetap di Gedung Convention Hall Universitas Andalas, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Sabtu (26/10).
Enam Guru Besar yang dikukuhkan berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Guru Besar yang dikukuhkan tersebut adalah: Gusti Asnan sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Sejarah Maritim di Fakultas Ilmu Budaya, Dahyunir Dahlan sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Fisika di Fakultas MIPA,
Rahmayeni sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Kimia Anorganik di Fakultas MIPA, Zulhadjri sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Kimia Anorganik di Fakultas MIPA, Mai Efdi sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Kimia Organik Bahan Alam di Fakultas MIPA, Afrizal sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Kimia Organik di Fakultas MIPA.
Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, menyampaikan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga merupakan momentum penting bagi Unand untuk semakin maju di tingkat nasional maupun internasional. Ia menekankan bahwa peran guru besar sangat strategis sebagai ujung tombak kemajuan universitas.
"Menjadi seorang guru besar bukan sekadar pencapaian tertinggi dalam karier akademik, tetapi juga merupakan peran strategis sebagai agen inovasi dan pemimpin intelektual. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, peran guru besar sangat penting untuk membawa Universitas Andalas menjadi institusi yang dikenal tidak hanya di Sumatera Barat atau Indonesia, tetapi juga di panggung dunia,” ujar Efa.
Lebih lanjut, Efa Yonnedi menekankan pentingnya menghasilkan riset yang berdampak nyata. Ia mendorong agar riset yang dihasilkan tidak hanya berkontribusi pada pengetahuan baru, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi melalui Return on Investment (ROI) dan Social Return on Investment (SROI).
"Hilirisasi riset harus menjadi fokus utama kita. Riset yang kita hasilkan harus mampu menggerakkan industri, memperkaya kebijakan publik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Rektor juga mendorong agar buku-buku yang dihasilkan para akademisi Universitas Andalas tidak hanya dicetak, tetapi juga diterbitkan oleh penerbit terkemuka agar menjadi bagian dari literatur global. "Dengan cara ini, karya-karya kita dapat menjangkau lebih banyak orang dan memberikan manfaat yang lebih luas,” sebut Efa.
Ia pun mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan momentum pengukuhan ini sebagai dorongan untuk bekerja lebih keras, lebih cerdas, dan lebih inovatif demi kemajuan Universitas Andalas dan bangsa. (N-2)
Diperlukan formula hukum pemberantasan melalui penegakan hukum terhadap mafia tanah, penguatan peran satgas mafia tanah dan KPK, serta pembentukan pengadilan khusus pertanahan.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Sebelumnya, 372 guru besar Fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia mendeklarasikan ketidakpercayaannya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan lalu.
Program BPJS Hewan ini dirancang Pemprov DKI Jakarta untuk membantu pemilik hewan dari kalangan kurang mampu agar tetap dapat mengakses layanan kesehatan hewan.
Bencana adalah fenomena kompleks yang tidak bisa ditangani oleh satu disiplin ilmu saja.
BELAKANGAN banyak universitas menyuarakan kritik kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kondisi layanan kesehatan hingga UU Kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved