Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNIVERSITAS Andalas merasa terhormat menjadi salah satu dari tiga perguruan tinggi yang dipilih sebagai lokasi Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi X DPR RI dalam masa persidangan kali ini. Kunjungan ini menjadi bagian penting dari proses penulisan Sejarah Nasional Indonesia yang tengah digagas oleh Kementerian Kebudayaan.
Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi, menekankan pentingnya pendekatan sejarah yang inklusif dan berkeadilan. “Penulisan sejarah Indonesia yang baru harus membuka ruang bagi suara dari daerah, perempuan, komunitas adat, serta kelompok marjinal lainnya. Kami mendukung penuh proses ini agar berjalan secara ilmiah, partisipatif, dan bebas dari politisasi,” ujarnya.
Universitas Andalas juga berkontribusi secara aktif dengan melibatkan lima dosennya sebagai penulis dalam penulisan sejarah ini, yaitu Prof. Gusti Asnam, Dr. Zayardam, Dr. Nopriasman, Dr. Israr, dan Dr. Hari Effendi.
Ketua Tim Kunjungan Komisi X DPR RI Kurniasih Mufidayati menyampaikan penulisan sejarah ini merupakan upaya rekonstruksi menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa penting yang membentuk jati diri bangsa. Ia menekankan bahwa narasi sejarah Indonesia harus ditulis dengan ruang lingkup yang lebih luas, mencakup keragaman pengalaman kolektif bangsa dari berbagai sudut pandang dan wilayah.
Penulisan ini bukan hanya mencatat masa lalu, tetapi menjadi fondasi identitas nasional ke depan. Penulisan sejarah dilakukan dalam 11 jilid yang disusun secara sistematis, mulai dari Sejarah Awal Nusantara, Nusantara dalam Jaringan Global (India, Cina, dan Timur Tengah), interaksi dengan Barat, Respons terhadap Penjajahan, Pergerakan Kebangsaan, hingga Perang Kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, juga dibahas masa pasca kemerdekaan seperti Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi, Orde Baru (1967–1998), Era Reformasi (1999–2024), dan ditutup dengan Faktaneka dan Indeks.
Penulisan kembali sejarah Indonesia ini melibatkan sekitar 113 penulis dan 20 editor dari berbagai daerah dan latar belakang keilmuan. Komisi X DPR RI hadir di Universitas Andalas untuk menyerap aspirasi dari para akademisi dan sejarawan lokal, agar penulisan ini benar-benar mencerminkan keberagaman identitas bangsa Indonesia.
Anggota Komisi X lainnya yang turut hadir antara lain Mercy Chriesty Barends, Dewi Coryati, Muhammad Hilman Mufidi, Melly Goeslaw.
Melalui forum ini, Universitas Andalas berharap dapat turut menyumbangkan gagasan-gagasan kritis dan konstruktif, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam merawat demokrasi budaya dan ingatan sejarah bangsa. (H-2)
Seluruh pejabat, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa di lingkungan Universitas Andalas diimbau untuk tidak memberikan atau menerima gratifikasi dalam bentuk apapun.
Salah satu solusi yang kini banyak dikenalkan dalam upaya mengatasi stunting ialah pemanfaatan daun kelor (moringa oleifera) yang memiliki kandungan gizi tinggi seperti protein, dan vitamin A
Usulan tentang perguruan tinggi kelola tambang muncul dalam pembahasan revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (Minerba) di DPR RI.
Pencegahan sudah menjadi prosedur bagi KPK untuk membatasi perjalanan ke luar negeri agar tidak terdapat gangguan dalam proses pemeriksaan.
Universitas Andalas (Unand) kembali mencatatkan prestasi dengan mengukuhkan enam guru besar tetap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved