Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

PTM di Palembang Masih Dilakukan Secara Hybrid

Dwi Apriani
27/1/2022 20:00
PTM di Palembang Masih Dilakukan Secara Hybrid
PTM di Kota Palembang, Sumsel(ANTARA)

PEMBELAJARAN tatap muka di Kota Palembang sudah dilakukan di hampir semua sekolah, khususnya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal itu lantaran Pemerintah Kota Palembang sudah memberikan lampu hijau dan mengizinkan PTM dengan aturan protokol kesehatan ketat.

Namun untuk PTM di Sekolah Dasar (SD) masih memprioritaskan belajar secara hybrid. "Penerapan sistem pembelajaran hybrid dengan pembagian 50 persen tatap muka terbatas dan 50 persen secara daring," ujar Kepala Disdik Palembang, Ahmad Zulinto, Kamis (27/1).

Ia menjelaskan, sistem perpaduan belajar secara daring atau dalam jaringan dan PTM terbatas, merupakan bentuk kehati-hatian dan antisipasi Pemerintah Kota Palembang terhadap potensi kembali menyebarnya Covid-19 dan masuknya Omikron di tingkat sekolah.

Ini dilakukan hingga kondisi penyebaran Covid-19 benar-benar membaik di wilayah Kota Palembang. "Termasuk upaya pencapaian target vaksinasi,
terutama untuk siswa sekolah dasar. Sebab vaksinasi anak usia 6-11 tahun masih terus dikejar," kata dia.

Zulinto mengatakan jika target vaksinasi anak terpenuhi, pihaknya akan menggelar PTM secara menyeluruh dan penuh selama sepekan di sekolah. "Saat ini kita masih menuntaskan vaksinasi anak. Karena vaksinasi menjadi syarat mendasar untuk digelarnya pembelajaran tatap muka penuh," jelasnya.

Dalam pembelajaran sistem hybrid di sekolah, kegiatan belajar dilaksanakan bergantian. Dalam sepekan, jadwal tatap muka dilakukan selama tiga hari dan selebihnya daring dari rumah. "Kami juga berharap vaksinasi dapat membuat orangtua tidak ada kekhawatiran tinggi terkait Covid-19," ucap Zulinto.

Pihaknya bersama gugus tugas Covid-19 hingga kini masih mengawal protokol kesehatan peserta didik secara ketat, dan tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait vaksinasi. "Saat ini penerima vaksinasi anak usia 6-11 tahun baru 50 persen dosis pertama, tapi untuk usia 12 tahun ke atas sudah 91 persen untuk dosis kedua dan dosis satu sudah capai 100 persen," tandasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya