Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Selangkah Lagi, Universitas Pendidikan Indonesia Membuka Fakultas Kedokteran Sport Medicine

Naviandri
25/1/2022 20:10
Selangkah Lagi, Universitas Pendidikan Indonesia Membuka Fakultas Kedokteran Sport Medicine
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof HM Solehuddin(MI/NAVIANDRI)

UNIVERSITAS Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat (Jabar),
selangkah lagi akan memiliki Fakultas Kedokteran dengan kekhususan
bidang Sport Medicine.

Berbagai persiapan telah selesai dilakukan sejak 2020. Bahkan, pekan lalu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan dukungannya terhadap  pendirian Fakultas Kedokteran Sport Medicine yang pertama di Indonesia itu.

Dukungan dinyatakan Wapres, saat jajaran Pengurus UPI yang dipimpin oleh Rektor Prof HM Solehuddin melakukan kunjungan pada Selasa (18/1) di Istana Wapres Jakarta.

"Alhamdulillah saat ini pendirian Fakultas Kedokteran Sport Medicine
telah memasuki tahap final dalam arti berbagai persyaratan yang
dibutuhkan sudah dipenuhi. Secara resmi kita sudah mengajukan
permohonan ke Mas Nadiem, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset
dan Teknologi. Mudah-mudahan ini mendapat dukungan dan restu," ujar Rektor, di Bandung, Selasa (25/1).

Menurut Prof Solehuddin, selain dukungan dari Wapres, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali juga sangat konsen dengan rencana adanya Fakultas Kedokteran Sport Medicine ini.

"Menpora sering menanyakan seberapa jauh persiapan yang sudah dilakukan. Sekarang, sudah saatnya kita semua berpikir untuk bersinergi, dan tidak lagi mengedepankan ego sektoral," jelasnya.

UPI, lanjut Rektor, merupakan perguruan pendidikan. Namun, banyak prestasi yang diraih, khususnya oleh mahasiswa-mahasiswa UPI di luar bidang kependidikan, baik di tingkat daerah maupun nasional.


Desain Besar Olahraga Nasional

Lebih jauh, dia mengatakan pembukaan Fakultas Kedokteran Sport Medicine bukan semata soal program studi kedokteran. "Pembukaan ini juga untuk mendukung program nasional terkait dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON)."
 
Ada beberapa persiapan yang sudah dilakukan, terutama kurikulumnya. Selain itu juga sumber daya manusia, yakni tenaga pengajar.

UPI sudah mengangkat dosen-dosen yang akan mengajar. Yang tidak kalah
pentingnya adalah sarana dan prasarana juga sudah disiapkan.

"Kami juga sudah melakukan kerja sama dengan sejumlah rumah sakit, untuk merintis rumah sakit pendidikan. Ke depan, UPI akan membangun rumah sakit sendiri," papar Rektor.

Pihaknya juga berharap kehadiran fakultas ini bisa memberikan kontribusi dalam bidang kesehatan, sehingga nantinya rumah sakit yang akan dibangun bisa berkelas internasional.

Untuk tahap awal, sambung Prof Solehuddin, khusus untuk Fakultas Kedokteran Sprot  Medicine ini sesuai dengan izin yang berlaku, hanya menerima 50
mahasiswa, atau bisa lebih, tergantung dengan izin yang diberikan.
 
Untuk sementara program studi atau jurusannya hanya satu yaitu umum, namun ada kekhususannya. Sesuai dengan tujuan awal didirikannya fakultas ini, yaitu UPI akan turut serta dalam menyukseskan program DBON, melalui pengembangan sport science dan sport medicine.

"Karena kita punya Fakultas Pendidikan Olahraga maka Fakultas Kedokteran Sport Medicine  yang dibangun juga punya kekhasan. Tentu ini dalam rangka mendukung prestasi nasional dalam bidang olahraga dan juga kesehatan untuk masyarakat. Nantinya dalam kurikulum berdasarkan
informasi dari tim kurikulum, 20% di antaranya mengandung konten tentang sport medicine," ujarnya.

 

Perluasan ke Subang


Ke depan, tambah Rektor, UPI  Terakit dengan program kedepannya, UPI juga berencana mengembangkan kampus UPI, dengan membangun Gedung Fakultas Kedokteran Sport Medince dan berikut rumah  sakit yang ideal di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Lahan seluas 30 hektare sudah disiapkan untuk area Fakultas Kedokteran Sport Medicine dan rumah sakit tersebut.

"Jadi dalam membangun kita tidak tanggung-tanggung, harus serius dengan
harapan prestasi yang nantinya dihasilkan juga tidak setengah-setengah.
Sudah waktu nya kita berpikir serius, Presiden, Wakil Presiden
dan menteri-menteri sudah berpikir serius, sehingga kita juga harus berpikir demikian," tegas Rektor UPI Prof HM Solehuddin.

Prinsipnya, tandasnya, jika ingin meraih prestasi yang luar biasa, upayanya juga harus luar biasa. "Jangan upaya biasa ingin meraih hasil luar biasa."  (N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya